Lihat ke Halaman Asli

Elisabeth Widiastuti

Tenaga pendidik SMA Marsudirini Bekasi

Sekolah Penggerak, SMA Marsudirini Siapkan SDM Sekolah

Diperbarui: 28 Januari 2023   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SMA Marsudirini Bekasi

SMA MARSUDIRINI Bekasi sebagai Sekolah Penggerak melaksanakan penguatan SDM Sekolah (Kepala Sekolah dan Guru) dengan melaksanahkan In House Training (IHT), siap sebagai katalis untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia.

Pelatihan Kepemimpinan dan Implementasi pembelajaran Program Sekolah Penggerak diberikan kepada Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah/ Penilik dan 11 guru mata pelajaran sebagai Komite Pembelajaran SMA Marsudirini Bekasi yang terdiri dari 11 (sebelas) orang guru kelas X (masing-masing 1 orang untuk mata pelajaran: Pendidikan Agama, PPKN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA terpadu, IPS Terpadu, PJOK, Seni dan Prakarya, Informatika, Bimbingan dan Konseling), telah mengikuti pembekalan dan pelatihan selama 10 hari yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) dan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (LPPKSPS). Komite Pembelajaran Guru dipilih oleh Kepala Sekolah untuk menjadi fasilitator pembelajaran Guru di satuan pendidikan.

Sebagai tindaklanjut persiapan pelaksanaan PSP di satuan pendidikan maka SMA MARSUDIRINI Bekasi melaksanakan IHT untuk seluruh guru kelas X, XI, dan XII berjumlah 34 peserta, dimulai tanggal 7 hingga 15 Juli 2021. 

Meskipun guru sasaran tahun ajaran 2021/2022 adalah kelas X, namun seluruh guru kelas XI dan XII pun secara aktif mengikuti pelatihan PSP ini. Kegiatan ini sekaligus sebagai upaya agar seluruh guru memiliki kapasitas dan kompetensi yang menjadi kunci dalam melakukan restrukturisasi dan reformasi pendidikan.

Kegiatan IHT PSP dibuka oleh Bapak Pengawas Sekolah Drs. H. Fatah Hidayat, MM. Beliau menyampaikan bahwa dengan dilaksanakannya Program Sekolah Penggerak maka SMA Marsudirini Bekasi harus mampu melaksanakan pembelajaran dengan paradigma baru dirancang berdasarkan prinsip pembelajaran yang terdiferensiasi sehingga setiap siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya.

Kepala SMA Marsudirini Bekasi H. Nugroho Sudjatmiko, S.Pd., M.Pd. menyampaikan bahwa SMA Marsudirini telah lolos seleksi Program Sekolah Penggerak tahun ajaran 2021/2022. 

Menurut Nugroho, SMA Marsudirini Bekasi sebagai Sekolah Penggerak maka SMA Marsudirini harus siap sebagai katalis untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia, fokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik untuk mewujudkn Profil Pelajar Pancasila. Diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).

Pelatihan implementasi pembelajaran di sekolah penggerak ( In House Training/ IHT ) dilakukan oleh Komite Pembelajaran, yaitu Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan perwakilan guru yang telah dilatih di Tingkat Nasional kepada seluruh guru SMA Marsudirini Bekasi. Pelatihan dilakukan berdasarkan panduan Pelatihan Implementasi Pembelajaran di Tingkat Satuan Pendidikan ( In House Training/ IHT ).

Komite Pembelajaran mensosialisasikan rencana implementasi tersebut kepada guru-guru sesuai sasaran yan ditetapkan di dalam panduan. 

Alur pembelajaran IHT, baik dalam modul maupun pelaksanaan pelatihan merupakan bentuk penerapan Pembelajaran Transformatif melalui inkuiri yang percaya bahwa pembelajaran transformatif dapat didorong dengan mendesain alur dan struktur komunikasi, kolaborasi, serta proses pemikiran individu dalam ekosistem belajar daring yang melibatkan refleksi dan dialog. Prinsip pembelajaran yang diterapkan selama IHT yaitu dengan prinsip-prinsip Pembelajaran Orang Dewasa (POD) atau memimpin/membimbing orang dewasa (Andragogi).

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 162/M/2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Sekolah penggerak, menyebutkan bahwa tujuan PSP adalah meningkatkan kompetensi dan karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila, menjamin pemerataan kualitas pendidikan melalui program peningkatan kapasitas kepala sekolah yang mampu memimpin satuan pendidikan dalam mencapai pembelajaran yang berkualitas, membangun ekosistem pendidikan yang lebih kuat yang berfokus pada peningkatan kualitas, serta menciptakan iklim kolaboratif bagi para pemangku kepentingan di bidang pendidikan baik pada lingkup sekolah, pemerintah daerah, maupun pusat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline