Ya kita semua sudah tidak asing lagi mendengar nama Dwei Sartika atau Raden Dewi Sartika. Mengapa beliau disebut sebagai pahlawan nasional mengapa demikian?
Raden Dewi Sartika adalah putri dari Raden Somanegara dan Raden Ayu Permas.
Raden Dewi Sartika lahir di Bandung pada tanggal 4 Desember 1884. Dan wafat pada 11 September 1947. Banyak sekali jasa-jasa Raden Dewi Sartika untuk perempuan indonesia.
Untuk itu saya sebagai generasi Z memperkenal kan atau mengulas kembali bagaimana sosok Raden Dewi Sartika sebagai pahlawan bagi perempuan di Indonesia.
Pada mulanya beliau pernah bersekolah di Eerste Klasse School atau Sekolah Kelas Satu untuk penduduk non-Eropa sampai kelas dua. Namun, pada saat itu beliau di asingkan atas tuduhan yang didak benar.
Saat itulah Dewi tinggal bersama pamannya beliau di perlakukan berbeda di keluarga pamannya karena hukuman buang yang di terima ayahnya di anggap aib pada saat itu.
Awal mula munculnya pemikiran tentang membangun sekolah karena kedudukan perempuan di sunda mengalami kemunduran adanya 3 faktor yang memperngaruhi itu
1. Apa masa kerjaan mataram berkembangnya feodalisme, menempatkan kedudukan istri sebagai lambang status seorang pria.
2. Terjadinya kesalah pahaman ketika agama islam masuk. Pada saat itu kurangnya pengetahuan masyarkat konsep perwmpuan di dalam agama islam. Seperti contih wanita lebih lemah dari pada laki-laki.
3. Banyak terjadinya tindakan yang tidak bernorma seperti pelecehan dan kawain paksa pada pernikahan anak-anak.
Dari tiga latar belakang ini yang membuat Dewi Kartika mendirikan pendidikan yang layak untuk dengan tujuan perempuan di indonesia menjadi sadar mengenai hak serta kewajibannya masing-masing.