Lihat ke Halaman Asli

Elin Moevid

Freelancer

Malang, Banjir Rendam Setengah Lantai di Kampung Ini

Diperbarui: 29 Maret 2019   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penampakan Banjir dari Lantai 2

Selain kampung warna warni Jodipan yang instagramable, ternyata kota Malang juga memiliki kampung yang rawan dilanda banjir. Kemarin siang (28/3), cuaca cerah nan panas tiba tiba berganti hujan badai selepas ashar. Saya kebetulan sedang mengunjungi rumah mertua di kawasan Jalan Pekalongan, Kecamatan Klojen. 

Saat hujan deras warga sudah bersiaga jika luapan air sungai memasuki jalanan gang kampung mereka. Sebenarnya hujan di hari hari sebelumnya lebih deras, namun sepertinya sungai sudah tak mampu menahan debit air. Aliran air sungai meluber memasuki kampung. Tak hanya jalan, kali ini banjir juga merendam rumah warga hingga setengah lantai.

Warga yang siaga sudah memindahkan sepeda motor mereka ke jalan raya yang posisinya lebih tinggi. Namun bagi yang tak sempat, hanya mampu pasrah melihat kendaraannya terendam.Sementara para balita sudah diungsikan ke lantai 2.

Saya sendiri hanya mampu melihat aliran sungai deras berwarna coklat itu dari balik jendela. Berasa di seaworld, dengan pemandangan yang berbeda. Bukannya ikan yang dilihat, melainkan sendok nasi, tempat sampah, hingga sofa kecil.

Penampakan Banjir dari Balik Jendela

Banjir kemarin terbilang cukup parah, seperti banjir 4 atau 5 tahun lalu, saat ada batang pohon melintang di sungai ini, yang berakhir di sungai Brantas. Lokasi kampung padat penduduk di Pekalongan Dalam memang terletak di pinggiran sungai kecil. Bahkan sungai ini pun sudah tak terlihat karena rapatnya rumah warga. 

Maklum, kawasan ini memang dekat dengan kampus, jadi bisnis kos-kosan dan warung makan menjamur. Menjelang pukul 5 sore, air berangsur surut. Saat adzan magrib, warga mulai mengeluarkan air dari rumah mereka. Ya, banjir di kampung ini memang tergolong sebentar. Seolah menjadi sungai yang meluap saat deras, lalu mengering saat reda.

Karena sudah beberapa kali dilanda banjir, warga pun bergerak cepat. Seisi rumah bekerja sama mengeluarkan air, mencuci kursi, membersihkan pasir dan sampah di jalanan gang. Bahkan ada pula warga yang menyediakan gorengan dan teh panas bagi warga lain.

Banjirnya memang sebentar, namun proses membersihkannya melelahkan. Dan jauh lebih melelahkan jika terjadi berulang. Warga hanya bisa berharap, 'semoga hari ini tidak hujan deras'.

Aktivitas Warga Pasca Banjir

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline