Sastra digadang-gadang dapat mendukung perkembangan karakter anak, termasuk novel. Sayangnya, tidak mudah menemukan novel untuk anak di toko-toko buku. Jika mencari ulasan, akan lebih mudah menemukan ulasan novel untuk orang dewasa dibandingkan ulasan novel anak.
Untuk itu, saya mau berbagi beberapa novel anak favorit saya. Ya, meskipun sudah bukan anak-anak lagi, saya tetap menikmati novel anak-anak. Kali ini saya pilih buku-buku yang ditulis oleh penulis Indonesia.
1. Na Willa (Reda Gaudiamo)
Na Willa menceritakan tentang seorang anak kecil yang tinggal di Surabaya pada tahun 1960an. Cerita dalam buku ini dikemas dalam bentuk seperti catatan harian kehidupan sehari-hari Na Willa, mulai dari bermain bersama teman, belajar di sekolah, bergaul dengan tetangga, hingga bernyanyi di radio.
Setiap kejadian ditulis dalam cerita-cerita singkat dengan bahasa yang mudah dipahami. Kalau yang pernah membaca buku Totto-chan: Gadis Cilik di Jendela, buku ini mirip konsepnya seperti Totto-chan tetapi ini versi Indonesia. Membaca Na Willa rasanya seperti menyelami pikiran gadis kecil yang lincah dan ingin tahu banyak hal. Menggemaskan! Nah, kalau sudah ada baca buku ini dan ingin tahu kisah selanjutnya, kita bisa baca buku yang kedua yaitu Na Willa dan Rumah Dalam Gang.
2. Pak Supi: Kakek Pengungsi (Siti Rukiah Kertapati)
Dalam buku ini, dikisahkan seorang Kakek yang hidup sebatang kara. Meskipun hidup sebatang kara, orang-orang kampung baik dewasa maupun anak-anak tetap menjauhinya akibat rumor tentang Kakek yang beredar di tempat itu. Namun, ada beberapa anak yang memilih untuk diam-diam mengamatinya.
Siapakah sebenarnya sosok Kakek ini? Bagimana hubungan antara anak-anak pemberani itu dengan Kakek? Buku ini akan membawa kita pada kejadian-kejadian yang mengharukan. Jika mencari novel anak dengan plot twist yang menarik dan lengkap dengan pesan moral, buku ini layak dipertimbangkan.
3. Mata Di Tanah Melus (Okky Madasari)
Saya mantap membeli buku ini setelah mengetahui nama penulisnya dan setelah dibaca, buku ini tidak mengecewakan. Kisahnya tentang seorang gadis berusia 12 tahun bernama Matara yang bepergian bersama ibunya ke suatu daerah terluar di Indonesia.
Tidak disangka, perjalanan ini membuatnya mengalami hal-hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Menurut saya, ide cerita ini menarik karena dibagian awal sama sekali tidak ada tanda-tanda bahwa ceritanya akan berkembang dengan kejadian menakjubkan yang dialami oleh Mata.