Anak-anak identik dengan keluguannya. Oleh karena itu, sering kali mereka langsung bertanya hal-hal yang sangat ingin mereka tahu dari guru-guru mereka tanpa memikirkan pantas tidaknya hal itu ditanyakan. Hal ini menjadi bukti bahwa peserta didik juga penasaran dengan kehidupan pribadi guru mereka. Nah, setelah beberapa tahun mengajar, saya mengamati ada hal-hal yang hampir selalu ditanyakan oleh anak-anak kepada guru. Saya menyebutnya sebagai pertanyaan randomtetapi sungguh menggambarkan keingintahuan para siswa terhadap gurunya. Berikut adalah hal-hal yang paling siswa ingin ketahui dari gurunya.
Anak-anak sering sekali bertanya tentang umur guru mereka. Ada guru yang dengan mudahnya memberitahukan umur mereka, ada juga yang memilih untuk merahasiakannya di depan anak-anak. Selain umur, anak-anak ingin tahu tanggal lahir guru. Biasanya para siswa ingin tahu karena mau ikut merayakannya. Uniknya, ada juga banyak siswa yang menanyakan hal ini karena ingin mencari kesamaan tanggal lahir gurunya dengan dirinya sendiri atau orang lain yang mereka kenal. Jadi, tidak jarang mereka akan mengatakan, "Wah, saya juga ulang tahun bulan Juni" atau "Papaku juga ulang tahun bulan Juni." Saya sungguh tidak paham kenapa mempunyai kesamaan dengan guru menjadi suatu hal yang penting untuk para siswa.
Selain umur dan tanggal lahir, saya menemui banyak sekali siswa yang bertanya tentang status pernikahan. Lalu, ketika tahu bahwa guru mereka masih lajang, tidak jarang ada yang tidak sungkan bertanya tentang pacar. Belajar dari pengalaman ini, saat memperkenalkan diri di awal tahun ajaran, saya akan memperkenalkan diri dengan lengkap termasuk menyebutkan status pernikahan agar tidak ditanya berulang kali. Bagi beberapa orang, pertanyaan semacam ini kurang sopan, tetapi bagi saya hal ini adalah sesuatu yang wajar. Mungkin anak-anak bertanya karena ingin mengenal guru mereka dengan lebih dekat.
Para siswa juga ingin tahu tempat tinggal guru mereka. Ketika mereka bertanya hal ini, tidak selalu berarti bahwa mereka akan mengunjungi gurunya. Kebanyakan dari mereka sekedar ingin tahu saja. Setelah mendapat informasi tentang hal yang mereka ingin ketahui, biasanya mereka akan "diam dan berlalu."
Yang terakhir, murid-murid banyak yang merasa penasaran dengan akun media sosial para guru mereka. Hal ini tentu terjadi saat anak-anak mulai aktif menggunakan media sosial. Ada guru yang tidak memebagikan akun media sosialnya untuk menghindari pertemanan dengan para siswanya di dunia maya. Mereka tidak mau para siswa mengetahui terlalu banyak hal tentang pribadinya yang mungkin tidak perlu untuk ketahui oleh para siswa. Guru yang seperti pasti akan sengaja tidak menjalin pertemanan atau komunikasi dengan para murid via media sosial. Namun, banyak juga guru yang terhubung dengan para siswa di jejaring sosial tentunya dengan berbagai alasan. Salah satunya adalah karena lebih mudah menjangkau siswa dan leibh cepat mendapatkan respon dari siswa via media sosial dibandingkan via surat elektronik (email).
Itulah beberapa hal yang paling ingin siswa ketahui dari gurunya. Banyak dari antara siswa yang bertanya karena mereka memang murni ingin tahu hal itu. Tidak ada maksud lain selain ingin mendapatkan jawaban dari hal yang mereka ketahui itu. Oleh karena itu, ketika guru mendapat pertanyaan randomseperti yang disebutkan di atas, guru tentu harus meresponi dengan bijak. Bahkan ketika guru keberatan untuk memberitahukan hal-hal yang bersifat pribadi yang ingin diketahui siswa, guru tetap harus menjawabnya dengan cara yang tepat dan memberikan pengertian bahwa tidak semua hal tentang guru harus diketahui oleh murid. Dengan demikian para siswa pun tahu bahwa guru punya privasi sehinga mereka dapat menghargainya.
Nah, Bapak dan Ibu Guru, apakah Anda juga pernah mendapat pertanyaan-pertanyaan yang disebutkan di atas?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H