Lihat ke Halaman Asli

Merliana Nur Khasidah

Ilmu Komunikasi'19 Universitas Amikom Purwokerto

Akibat Pandemi Pedagang Sayur di Desa pun Ikut Terpuruk

Diperbarui: 25 Agustus 2020   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu Sarwen sedang berdagang sayur di Desa Pasinggangan. Selasa, 25 Agustus 2020 (DOKPRI)

Penulis : Merliana Nur Khasidah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto

Banyumas - Perekonomian masyarakat saat pandemi covid-19 terpuruk, tidak hanya yang berada di kota, masyarakat di desa pun ikut terasa imbasnya. Salah satu nya Ibu Sarwen, seorang pedagang sayur keliling di Desa Pasinggangan, Banyumas.

"Setelah adanya pandemi covid-19, penjualan dagangan saya mengalami penurunan sekitar 40%" ungkap Ibu Sarwen.

Penurunan terjadi akibat dari adanya pembatasan aktivitas di masyarakat, dan perekonomian masyarakat yang sedang menurun. Sehingga hanya membeli kebutuhan yang penting saja.

"Selain penurunan pendapatan, harga kebutuhan pokok pun naik, sejak Idul Adha. Namun setelah itu banyak bantuan dari pemerintah, lalu pedagang menurunkan harga karena sepinya pembeli. Seperti beras yang semula Rp. 11.000/kg menjadi Rp. 9.000/kg, cabai rawit yang semula Rp. 22.000 menjadi Rp. 20.000/kg dan ayam potong yang menurun dari Rp. 30.000 menjadi Rp.27.000." Tambahnya.

Pedagang sayur dan kebutuhan pokok lain  menjadi sepi karena masyarakat sudah mendapat bantuan. Dan terpaksa menurunkan harga barang agar terjual. Ibu Sarwen berharap  pandemi ini segera berlalu dan semua kembali normal, terutama di bidang ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline