Lihat ke Halaman Asli

Prof. Hendry I. Elim

Dosen dan Peneliti

Budaya Keilmuan dan Proses Pendidikan yang Sempurna, Tangga Kerja Berkelanjutan

Diperbarui: 15 Agustus 2024   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber pribadi) Budaya Keilmuan dan Proses Pendidikan yang Sempurna: Tangga Kerja Berkelanjutan.

Budaya Keilmuan dan Proses Pendidikan yang Sempurna: Tangga Kerja Berkelanjutan

Prof. Hendry Izaac Elim

Ilmuan Fisika Indonesia

Universitas Pattimura

Budaya keilmuan (Scientific culture) sangat penting dalam mempersiapkan generasi yang kekal (Eternal generation) yang terus-menerus meregenerasikan keturunannya dari generasi satu ke generasi selanjutnya selama-lamanya, atau dengan kata lain generasi kekal yang membentuk bangsa yang dipilih oleh Sang Pencipta (Tuhan Allah yang mahahadir (omnipresent GOD)).

Kenapa budaya keilmuan merupakan sebuah keharusan dalam masyarakat yang hidupnya sehari-hari secara bijaksana tunduk dan takut akan Allah yang kekal, pembawa damai sejahterah di bumi?

Menurut Sang Pencipta (EL0HYM/ O God): Ia ber Firman, "umat KU binasa karena kurang pengetahuan" (My people are destroyed due to the lack of knowledge, Holy Bible, Hosea 4:6).

Pendapat Allah yang Maha Esa tersebut menyatakan bahwa tanpa mengejar pengetahuan atau meningkatkan keilmuan pribadi manusia maka mereka akan binasa dengan sendirinya di alam planet bumi yang makin hari makin banyak masalah penduduk karena kepadatan dan kerusakan lingkungan hidup manusia oleh dirinya sendiri.

Filsafat keilmuan yang Maha Penyayang di atas menginsafkan bumi bahwa tanpa proses transformasi yang terus menerus untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan keilmuan, maka hidup manusia sudah tidak berkelanjutan (sustainability).

Kejadian alam semesta yang berisi seluruh sains dan teknologi Allah (ThEOS/ RuWaCh) sangat kaya akan pengetahuan keilmuan, bahkan seorang pemenang nobel di bidang kimia pun belum tentu bisa membuat satu jenis rumput yang hidupnya berkelanjutan dari atom-atom penyusun DNA seperti carbon (C), Oksigen )O), Hidrogen (H) dan Nitrogen (N). 

Sebagai para ilmuan yang berhikmat murni dari surga, perlu mencontohi cara Sang Pencipta (Creator) bekerja, berpikir, dan melayani beraneka ragam ciptaanNya. Yang paling mudah diterapkan adalah pada lingkungan bumi sebagai salah satu planet terkecil di alam semesta yang letaknya pada galaksi Milky Way (Bima Sakti) di antara bertriliun-triliun galaksi di alam semsta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline