Suka Pengetahuan (Knowledge-minded) vs. Suka Uang (Money-minded): Masa Depan Akhlak (Morals) Suatu Bangsa
Karya : Prof. Hendry Izaac Elim, Ph.D
Ilmuan Fisika Indonesia, Universitas Pattimura
Mencerdaskan suatu bangsa dengan akhlak (morals) yang baik contohnya: hidup sederhana dan saling menghargai sesama manusia tanpa membedakan status kesukuan/ ras, pendidikan, sosial, agama/ kepercayaan, budaya dan kekayaan merupakan mimpi (dream) dari suatu bangsa yang bermartabat kehormatan, kesuksesan, kesejateraan dan kebahagiaan.
Jika diselidiki kondisi dunia di planet bumi yang berada pada galaksi Milky Way (Bima Sakti) yang merupakan salah satu galaksi diantara triliunan galaksi di alam semesta, maka usia kehidupan manusia modern antar bangsa sudah mencapai ~7000 tahun sejak kehadiran suku Adam dan Hawa di taman Firdaus (Eden), Timur Tengah.
Pada kondisi dan dinamika kehidupan manusia yang semakin hari semakin bertambah banyak secara eksponensial hingga di tahun 2023 ini telah mencapai ~7.9 miliar orang, menyebabkan luasan hidup setiap manusia dipermukaan bumi pada ~ 30% daratan/ pulau/ benua (169.76 juta km persegi) telah berkisar: 46.54 orang per km persegi atau semakin mengalami kesesakan. Akibatnya banyak daerah hutan menjadi korban perumahan manusia dan ladang perusahan usahanya.
Perlu dicatat bahwa tidak semua daerah dipermukaan bumi contohnya di benua Australia yang luasannya (~ 8.6 juta km persegi) tidak bisa ditinggal karena mengandung ~10 padang gurun yang sangat panas dan tandus dengan luasannya ~1.37 juta km persegi, sehingga daerah yang dapat ditinggal manusia hanya mencapai kerapatan penduduk berkisar 3.66 orang/ km persegi (bandingkan dengan data Wikipedia ~4.2 orang/ km persegi).
Data empiris diatas memberi global warning dari pencemaran lingkungan hidup pada makhluk manusia bumi terutama output pembuangan limbah teknologi minyak, gas, detergen, plastik, bahan kimia dan berbagai asap CO2 dari berbagai pembangkit listrik serta perusahan teknologi dan engineering maupun kendaraan bermotor di darat/ laut/ udara.
Keadaan hidup yang memprihatin ini akan menimbulkan berbagai penyakit mental dan fisik maupun wabah virus dan bakteri di udara, air dan makan serta minuman. Sehingga kehidupan manusia makin bertambah kompleks dan mudah terprovokasi lewat berbagai media social dan teknologi digital yang belum tentu ada kebenarannya.
Berbagai kerumitan hidup manusia diatas menimnulkan cara pikir yang lebih berorientasi pada perut, ataupun suka uang (money-minded). Untuk menyelidiki kebenaran pemikiran ini, pada tulisan ini dianalisa data pendidikan tinggi terutama yang berkaitan dengan jumlah manusia yang mencapai tingkat pendidikan ahli / Dr. (Ph.D degree).