Excellent Education with Archipelago Diamond's Characters: Menuju Indonesia Emas 2045
Prof. Hendry Izaac Elim, Ph.D
Fisikawan Indonesia, Universitas Pattimura
Perjalanan hidup suatu bangsa tidak perlepas dari pendidikan penduduknya. Bangsa-bangsa dengan berbagai tutur kata, bahasa, budaya dan peradapan yang berbeda telah membuat suatu kehidupan bumi yang berfaedah dan berwarna-warni bagaikan keindahan alam semesta.
Bangsa Indonesia sendiri telah menunjukan sebuah keunikan dari berbagai ras, agama, budaya maupun karakter laut-pulau yang menyatu (unity in diversity of ocean-islands) dari Sabang sampai Merauke dalam sebuah negara nusantara yang indah dan permai serta dilengkapi dengan penduduknya yang bertoleransi tinggi satu dengan lainnya.
Dalam menempuh masa depan yang penuh kompetisi dari berbagai bangsa-bangsa dalam memakmurkan rakyat demi kesejahteraan nasional, maka sangat dibutuhkan kreativitas dan inovasi pendidikan nusantara.
Salah satu cara yang jitu dalam mempersiapkan cita-cita Indonesia Emas di 2045 adalah dengan mengimplementasikan sistim proses pendidikan yang terbaik secara terpadu dengan berbagai bidang kehidupan menyeluruh (excellent education system). Karena kondisi dan keunikan kepulauan di daerah nusantara, maka keakuratan metode pendidikan perlu difokuskan pada sistim pendidikan kepulauan (archipelago education system).
Pengalaman belajar dari banyak negara terutama negara tetangga yang sudah jauh lebih maju dan makmur seperti Singapore dan Jepang, maka sudah sepantasnya negara Indonesia menerapkan sistim pendidikan yang kreatif dan inovatif berbasis kepulauan (creative and innovative education based on archipelago conditions). Jika ditelusuri dari mulai kemerdekaan Indonesia pada 1945, hingga 2023 ini, negara repubrik Indonesia (RI) masih didominasi oleh sistim pendidikan benua atau dataran kepulauan besar seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
Sistim pendidikan dengan cara pikir benua/ pulau besar merupakan adopsi sistim pendidikan dari berbagai benua besar terutama Amerika dan Eropa. Cara proses pendidikan benua (continental education system) hanya akan berjalan dengan baik jika dataran tempat sekolah-sekolah berada dalam suatu benua/ pulau yang sangat besar. Terbukti, ada sekitar 7 atau 8 daerah propinsi kepulauan yang masih dipaksa menerapkan sistim pendidikan tersebut.