Lihat ke Halaman Asli

Prof. Hendry I. Elim

Dosen dan Peneliti

Solusi Mengimplementasi Indonesia Maju dari Kawasan Timur Indonesia

Diperbarui: 2 Juni 2023   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi siswa sekolah(DOK.Save the Children Indonesia via KOMPAS.com)

Membangun suatu bangsa membutuhkan visi/arah yang tepat dan misi/tahapan yang akurat. Untuk kebutuhan tersebut sangat diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang cukup, serta berhikmat kebijaksanaan untuk prosesnya.

Seperti yang kita ketahui bersama, kawasan timur indonesia, merupakan kawasan yang mengalami pertumbuhan yang lambat, hampir di segala aspek, oleh karena itu kawasan ini sebagian besar wilayahnya merupakan daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal).

Katakanlah dalam hal kemiskinan, memiliki dampak yang cukup significant terhadap pemunuhan gizi, peningkatan kualitas pendidikan, dan tentu saja berdampak pula ketika lapangan pekerjaan terbatas bagi penduduk setempat, dibandingkan dengan pendatang yang cukup melihat peluang untuk mengembangkan diri, khususnya dalam perdagangan, eksplorasi hasil bumi, dan bidang usaha lainnya.

Kondisi seperti ini, dapat digambarkan, bahwa terjadi ketimpangan pembangunan di Indonesia. Mirisnya lagi, kawasan timur indonesia yang kaya akan sumber daya alam, justru tertinggal, miskin dan kualitas pendidikan rendah. Tentu saja, hal ini menjadi pertanyaan bagi siapa saja. Khususnya mereka yang mendiami Kawasan Indonesia Timur.

Untuk itu perlu adanya usaha yang konkrit dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut.

Oleh karena itu, sebagai ilmuan dalam bidang Fisika, penulis memulainya dengan pemahaman ilmu ini dan perkembangannya, untuk memberikan gambaran awal terkait judul dari tulisan yang penulis pilih.

Ilmu Fisika merupakan ilmu sains tentang alam semesta yang genius (a genius science is physics of universe, H.I. Elim (2022)) karena berdiri dan dibangun dari landasan/dasar kokoh hukum-hukum kekekalan (conservation laws) yang berasal dari Sang Pencipta (ELoHYM/The Almighty GOD) yang berpribadi maha hadir (omnipresence) serta kekal (Eternal life) yaitu mulai dari kerjaan tanganNya akan hukum kekekalan terkecil yaitu kekekalan muatan yang terkecil yang mendasari seluruh sistim elektronik, optik, gelombang, dan cahaya nanoteknologi dan nanochips atau teknologi sekitar 100-1000 atom termutahir di abad 21 ini.

Dari hukum kekekalan muatan terkecil tersebut kemudian terjadi interaksi diantaranya yang menimbulkan hukum kekekalan momentum (momentum conservation law) seperti mulainya momentum suatu kehidupan dari atom-atom terkecil Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N) dan Karbon (C).

Selanjutnya ketika kekekalan momentum dari ke empat atom dasar tersebut berinteraksi dengan kecepatan masing masing maka terjadilah molekul hidup terkecil yang namanya DNA (DeoxyriboNucleic Acid) yaitu suatu kumpulan molekul-molekul yang berukuran nanometer atau 1000 kali lebih kecil dari tebal rambut manusia dengan 4 struktur sel hidup terkecil yaitu Guanin, Citosin, Adenin dan Timin.

Dengan perambatan momentum berkecepatan tertentu menyebabkan adanya kekekalan energi (conservation law of energy) mulai dari sel terkecil (DNA) hingga pembawa pesan sel-sel hidup yaitu RNA (RiboNucleic Acid) yang kemudian bertumbuh menjadi protein yang berupa molekul yang jauh lebih kompleks dan lebih besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline