Lihat ke Halaman Asli

Beduk, Telinga, dan Kedamaian

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Duh gusti...

Beduk itu sungguh memecahkan gendang telingaku

Gelambir kulitnya menyat-nyayat hati ini

Besok akan kembali hadir

Suara itu lagi-lagi-lagi dan lagi suara itu..

Melilit, memenjarakan dan menghujam tubuh, jantug dan hati ini..

Tak mampu ku terbebaskan,

Kembali...

Memaksa..

Menarik...

Memenjarakan Raga dan Hati ini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline