Lihat ke Halaman Asli

eli kristanti

Guru Bahasa Inggris

Jangan Sampai Kita Terbelah

Diperbarui: 22 September 2023   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

RTPINTAR

Pada saat pandemic Covid -19 terjadi, kita melihat bumi seakan terbelah. Pandemi yang dimulai dari China ini kemudian dengan cepat menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Karena baru dan keterbatasan pengetahuan soal covid amat minim (dunia global juga begitu), maka sempat terjadi bully atau semacam pengasingan bagi penyintas Covid-19 khususnya penderita mula-mula yang berdomisi di depok.

Untuk selanjutnya Covid memang seperti meluluhlantakkan dunia; dari China kemudian menjalar ke Asia, Eropa, Amerika, Austria, dan Afrika. Dampak pandemic Covid 19 amat mengerikan dan besar karena bukan saja soal kesehatan, tetapi juga berpengaruh ke bidang ekonomi seperti perdagangan dunia, pariwisata, pendidikan, sampai soal sosial dan politik. Hampir selama dua tahun dunia lumpuh dan bidang kesehatan seakan terpacu untuk segera mendapatkan vaksin yang tepat.

Saat itu, dunia memang seakan terbelah. Antara yang menganggap Covid adalah hal yang harus segera ditanggulangi, dan pendapat bahwa penanganan covid tidak lebih penting dibanding dengan penanganan kehancuran ekonomi, sosial dll. Negara seperti Brasil dan Amerika Serikat adalah negara yang setengah-setengah dalam menangani pandemic ini. Akibatnya ribuan orang meninggal akibat Covid 19 di Brasil , atau kedua terbanyak di dunia. AS melalui presidennya waktu itu yaitu Trump  secara terang-terangan menyepelekan virus mematikan itu. 

Bahkan pemerintah AS secara resmi menegaskan bahwa kelompok Masyarakat berumur 60 tahun ke atas harus bertanggungjawab sedniri jika mereka terjangkit Covid 19. Padahal kelompok inilah yang paling rentan terjangkiti. AS kemudian dinyatakan oleh WHO sebagai negara dengan korban meninggal terbanyak karena Covid 19. Pandangan dua negara ini kemudian diikuti oleh beberapa negara di Eropa dan Asia Timur, termasuk Kroasia, Yugoslavia, Bosnia, Serbia.

Komunikasi dunia saat ini yang sudah sangat canggih juga ternyata tidak dapat meruntuhkan pandangan yang salah soal Covid (yang menyepelekan penyakit itu) Media sosial membuat dunia terbelah dalam menyikapi Covid-19.

Bagaimana juga peran media sosial dalam kehidupan sehari -hari ?

Ditahun politik seperti sekarang sampai trahun depan, media sosial memang mengambil peran penting. Bukan saja sebagai alat komunikasi atau silaturahmi, namun juga menyebarkan informasi (yang salah atau benar) yang membuat masyarakat juga terbelah.

Edukasi yang dibutuhkan adalah rasa menghargai perbedaan pendapat dan berdiskusi dengan santun dan kesadaran bahwa masa depan adalah penting. Dengan begitu kita akan mengharagai persatuan dan kesatuan sebagai bangsa




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline