Lihat ke Halaman Asli

eli kristanti

Guru Bahasa Inggris

Kesetiakawanan dan Menjaga Kerukunan

Diperbarui: 17 Desember 2017   06:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: radarbangka.co.id

Kita tahu bersama bahwa perbedaan suku, agama, ras dan ide adalah perbedaan yang kakekatnya adalah kekayaan bagi bangsa. Perbedaan itu harus tetap disadari, dimengerti kemudian dijaga dan dipertahanakan nilai kesatuan dan persatuannya.Dalam konteks ini semua pihak punya kewajiban untuk saling menghormati satu sama lain.

Desember adalah momentum tepat untuk membangkitkan rasa kebersamaan kita sebagai bangsa dan majemuk, yang berdaulat dan bersatu. Karena Desember adalah bulan dimana kita akan melangkah ke tahun berikutnya yang akan berbeda tantangannya dengan saat ini.

Kemajemukan Indonesia adalah takdir yang kemudian menjadi energi perjuangan besar dalam memenangkan perlawanan terhadap penjajah.  Kita menjadi bangsa yang bersatu teguh mengusir penjajah dari bumi nusantara, hingga kemerdekaan itu berhasil kita rebut pada 17 Agustus 1945.

Karena itu setelah 72 tahun kita merdeka, tugas kita untuk merawat nilai-nilai persatuan dengan mengelola perbedaan di tengah masyarakat. Kini kita saatnya untuk merenungkan kembali semangat kebersamaan dalam prespektif membangun kerukunan bangsa yang seakan semakin luntur.

Membangun solidaritas kelompok harus diberi nilai positif dengan tetap berada di dalam bingkai persatuan nasional. Roh solidaritas harus tetap ada dan dilestarikan sebagai rasa kesetiakawanan sosial baik sebagai warga kampung, kota ataupun bangsa dari sebuah negara. Ini sebenarnya sudah terjadi di negara kita sejak lama dan hanya mungkin terjadi bila kelompok yang satu menghargai kelompok lain yang berbeda. .

Menggali nilai kesetiakawanan di tengah perbedaan merupakan upaya mengukuhkan kodrat manusia sebagai mahluk sosial yang mengandung misi untuk menciptakan tatakehidupan yang sejahtera, aman, tentram dan damai sebagai kebutuhan dasar manusia. Hal ini hanya mungkin tercapai jika kesadaran mengenai kodrat manusia sebagai mahluk sosial diejawantahkan melalui perilaku sosial yang menggali nilai-nilai kesetiakawanan dengan mengedepankan prinsip kebersamaan dan kemanusiaan.

Berinteraksi sosial dari titik persamaan di tengah perbedaan adalah aktualisasi kebersamaan membangun bangsa dan negara. Moral kebersamaan yang diinginkan antara lain, hilangnya rasa iri hati, dengki dan kecurigaan antarsesama komponen bangsa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline