Lihat ke Halaman Asli

Eliezer Panjaitan

Mahasiswa Magister Akuntansi

Diskursus Kritik Teknologi dan Digitalisasi Manusia Teori Martin Heidegger (55522110007_Eliezer TM Panjaitan)

Diperbarui: 17 Desember 2023   00:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Martin Heidegger, (lahir 26 September 1889, Messkirch, Schwarzwald,  Jerman dan meninggal 26 Mei 1976, Messkirch, Jerman Barat), filsuf Jerman, termasuk di antara eksponen utama eksistensialisme. Karyanya yang inovatif diontologi (studi filosofis tentang keberadaan, atau keberadaan) danmetafisika menentukan jalannya filsafat abad ke-20 di benua Eropa dan memberikan pengaruh yang sangat besar pada hampir setiap disiplin humanistik lainnya,  termasuk kritik sastra, hermeneutika, psikologi, dan teologi.

Heidegger adalah putra seorang sexton dari gereja Katolik Roma lokal di Messkirch, Jerman. Meskipun Heidegger  dibesarkan dalam lingkungan yang sederhana, bakat intelektualnya yang jelas membuatnya mendapatkan beasiswa agama Katolik untuk melanjutkan pendidikan menengahnya di kota tetangga, Konstanz.

Saat berusia 20-an, Heidegger belajar di Universitas Freiburg di bawahHeinrich Rickert dan Edmund Husserl. Heidegger menerima gelar doktor dalam bidang filsafat pada tahun 1913 dengan disertasi tentang psikologi, Die Lehre vom Urteil im Psychologismus: ein kritisch-positiver Beitrag zur Logik ("The Doctrine of Judgment in Psychologism: A Critical-Positive Contribution to Logic").

Pada tahun 1915 Heidegger menyelesaikan tesis habilitasi (persyaratan untuk mengajar di tingkat universitas di Jerman) pada teolog Skolastik John Duns Scotus.  Pada tahun berikutnya studi Heidegger tentang teks-teks Protestan klasik oleh Martin Luther, John Calvin,  dan lain-lain menyebabkan krisis spiritual, yang hasilnya adalah penolakannya terhadap agama masa mudanya, Katolik Roma. Heidegger menyelesaikan perpisahannya dengan Katolik dengan menikahi seorang Lutheran,  Elfride Petri, pada tahun 1917.

Buku Martin Heidegger/ Dok Harper Torchbooks

Dalam buku "The Question Concerning Technology" karya Martin Heidegger, beberapa tema yang dibahas dalam buku tersebut adalah:

1. Teknologi sebagai Modus dari Pengungkapan (Revealing)

Heidegger menyoroti bahwa teknologi bukan hanya sekadar alat atau mesin, tetapi merupakan suatu modus dari pengungkapan (revealing) yang memengaruhi cara manusia memahami dunia. Teknologi memainkan peran penting dalam membentuk cara manusia melihat dan berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.

2. Pengungkapan sebagai Esensi dari Teknologi

Heidegger menekankan bahwa esensi (essence) dari teknologi tidak hanya terletak pada produk-produk teknologi itu sendiri, tetapi pada cara teknologi mengungkapkan (reveals) hubungan antara manusia dan dunia. Teknologi memengaruhi cara manusia memahami diri mereka sendiri dan lingkungan mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline