Lihat ke Halaman Asli

Madeleine Sophie

Travel Consultant

Bahaya Berwisata Tanpa Peduli Lingkungan

Diperbarui: 14 Oktober 2024   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.instagram.com/madeleine_sophie/

Sebagai insan Pariwisata, tentunya saya sangat senang apabila pariwisata terus mengalami peningkatan, dan semakin banyak orang sadar untuk berwisata akan mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal dan pengalaman berharga bagi wisatawan, tetapi belakangan ini saya mulai khawatir.... Jika pariwisata tidak dikelola dengan baik, akan berdampak buruk pada lingkungan.

Banyak destinasi wisata populer kini menghadapi masalah lingkungan yang mengancam kelestarian alam dan keberlanjutannya. 

Beberapa hal yang saya temui saat saya berwisata ke beberapa negara dan berkeliling di beberapa pulau di Indonesia adalah adanya resiko terhadap Ekosistem Alam.

Beberapa destinasi yang viral mengalami peningkatan jumlah wisatawan yang tidak terkontrol dan ini sungguh dapat merusak ekosistem setempat.

Saya sering menemukan sampah plastik yang dibuang sembarangan, jejak kaki di area yang seharusnya dilindungi, hingga kerusakan habitat satwa liar menjadi ancaman nyata dan yang menyedihkan adalah eksploitasi terhadap hewan yang seharusnya hidup di alam liar.

Misalnya Harimau sering dijadikan atraksi di sirkus, kebun binatang, dan tempat wisata yang tidak memperhatikan kesejahteraan hewan.

Mereka sering dipelihara dalam kondisi yang tidak sesuai dengan kebutuhan alami mereka bahkan sering saya menemukan mereka kurus dan stress. 

Saya pun sering sedih bila melihat Gajah yang sering dieksploitasi untuk atraksi pariwisata, seperti naik gajah atau pertunjukan sirkus, bahkan dalam banyak kasus, mereka mengalami pelatihan yang keras dan tidak berperasaan untuk mematuhi perintah, sering saya melihat para pelatih gajah menggunakan alat seperti besi yang disebut Elephant Goad yang digunakan untuk menyakiti gajah bila dia tidak menurut. 

Aktivitas wisata seperti snorkeling tanpa peduli terhadap terumbu karang juga berkontribusi pada rusaknya ekosistem laut yang rapuh.

Meskipun dalam setiap pertemuan antar industri pariwisata saya selalu menyampaikan bahwa Pemandu Wisata Bahari (guide) harus mampu memberi edukasi kepada wisatawan agar tidak menginjak terumbu karang dan tidak memberi makan ikan di laut, namun hal ini seperti kurang diperhatikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline