Lihat ke Halaman Asli

Elias Sumardi Dabur

Profile Singkat

2020: Tahun yang Tidak Sepenuhnya Horribilis

Diperbarui: 1 Januari 2021   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kilas Balik 2020

HIP....HUP...HOP.....HURA........HAPPY NEW YEAR.....SELAMAT TAHUN BARU....

Lingkar Sahabat ESD yang budiman,

Memasuki Tahun Baru ini, saya mengajak Sahabat ESD untuk saling berbagi kisah-cerita dan refleksi atas tahun yang lewat, bagaimana kita menyiasati hidup melewati tahun vivere pericoloso, tahun nyerempet-nyerempet bahaya. Saya percaya, setiap orang mempunyai banyak hal untuk diceritakan. 

Bercerita dan membaginya merupakan salah satu cara manusia bertahan dan menang, saling menghangatkan dan meneguhkan sepanjang sejarahnya. Itulah sebabnya, kenapa kita perlu berbagi cerita.  

Tahun 2020, dalam banyak segi ialah tahun yang hilang, tahun ketidakpastian atau lebih seru lagi, Annus horribilis, tahun mengerikan, horrible years.  Pandemi tahun 2020 ini telah menciptakan perubahan yang semula hidup normal menjadi tidak normal. Hampir semua orang dilanda rasa takut.

Namun, sebagaimana karakter setiap krisis kalau kita cermati secara sungguh-sungguh bagai pedang bermata dua. Satu bilah pedang bisa menghancurkan, membawa kita dalam kenestapaan permanen, sementara pada bilah yang satunya menawarkan cara pandang, meluaskan horizon, menyingkap kekuatan-kekuatan tersembunyi dalam diri, dan melahirkan kreativitas baru.

Sebait frasa dari Friederich Holderlins dalam karyanya Patmos mengatakan sesuatu tentang hal tersebut : "Di mana ada bahaya, di sana bertumbuh juga kekuatan tersembunyi." Itulah kejeniusan manusia sepanjang sejarahnya. Selalu ada jalan untuk keluar dari atau menghindari bahaya.

Di tahun 2020, tahun nyerempet-nyerempet bahaya,  dalam pengalaman saya awalnya berjalan seperti biasa. Resolusi yang dibuat menjelang pergantian tahun diharapkan terjadi di tahun baru.  

Satu contoh dalam perjalanan saya sebelum covid datang adalah menanti penuh harap bisa diikutsertakan dalam acara Pengangkatan Sumpah dan Janji Advokat yang diselenggarakan DPN PERADI (Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia) dan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. 

Untuk itu, saya telah menyiapkan dan menyerahkan berbagai persyaratan ke DPN PERADI.  Sayangnya, nama saya dikabarkan dicoret dari daftar menjelang jadwal pelantikan yang semula dilaksanakan di Minggu ketiga januari 2020. Ada salah satu persyaratan administratif penting yang tidak dipenuhi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline