Lihat ke Halaman Asli

Elias Sumardi Dabur

Profile Singkat

Koalisi Solid Vs Koalisi Ruwet

Diperbarui: 7 Agustus 2018   04:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Satu pekan menjelang pendaftaran calon presiden (capres) - Calon wakil presiden (cawapres) yang dibuka pada 4 Agustus 2018,  bayangan yang lebih terang tentang siapa pasangan capres-cawapres yang bakal bertarung pada 17 April 2019, belum muncul juga. Bahkan, hingga kini H + 3 masa pendaftaran, belum ada capres-cawapres yang mendaftar.

Capres yang sudah memenuhi syarat dukungan pencalonan saat ini Joko Widodo (Jokowi).  Jokowi didukung oleh 6 partai koalisi yang memiliki kursi di parlemen dan 2 partai baru, yakni Perindo dan PSI, serta PKPI, partai lama namun tidak memiliki kursi di DPR RI. Sedangkan, wapres Jokowi sepertinya masih terus dimatangkan. 

Sebaliknya, di koalisi penantang Jokowi, Gerindra, PAN, PKS dan Partai Demokrat  secara de facto cenderung sepakat mengusung Prabowo subianto sebagai capres, namun secara de jurenya belum.  Kondisi ini bertambah ruwet dengan kompetisi yang sengit di antara partai-partai tersebut dalam perebutan posisi wapres. Jadi, proses penentuan kandidasi wapres di kubu Jokowi dan capres-cawapres di blok penantang, masih penuh teka-teki.

Persepsi Terbentuk 

Terlepas dari situasi dan realitas politik yang rumit dan masih penuh teka-teki tersebut;  setidaknya sudah terbentuk persepsi terkait Koalisi capres-cawapres. Koalisi partai pendukung  Joko Widodo (capres petahana) tergambar lebih solid, matang dan sangat siap bertarung. 

Sebaliknya, persepsi yang muncul di blok oposan Jokowi yang saat ini dimotori Gerindra, PKS, ditambah Demokrat dan mungkin PAN yang mengusung Prabowo Subianto sebagai capres terkesan makin ribet dan ruwet.

Gambaran tersebut merupakan kesimpulan dari hasil temuan Media Monitoring yang dilakukan BK52 pada periode 29 Juli -5 Agustus 2018. Monitoring berita terkait Pilpres 2019 menggunakan teknik purposive sampling atas 5 media cetak (Kompas, Media Indonesia, Bisnis Indonesia, Koran Tempo, Republika) dan 6 media daring (Kompas.com, Tempo.co, CNNIndonesia.com, Detik.com, Liputan6.com dan Merdeka.com).

Koalisi Jokowi. 

Penelusuran berita dengan kata kunci capres-cawapres dan tema/isu yang diangkat menjelang pilpres 2019 sepanjang pekan lalu (29 Juli-5 Agustus 2018) menunjukan pemberitaan mengenai capres-cawapres sangat dominan. Hal ini tentu berhubungan dengan tenggat waktu pendaftaran capres-cawapres yang dibuka mulai tanggal 4-10 Agustus 2018.

Pemberitaan mengenai Jokowi diwarnai dengan pertemuan yang bergaya santai antara Presiden Jokowi bersama sekjen-sekjen partai koalisi, disusul dengan pertemuan lanjutan para sekjen yang sudah bergerak maju dengan membahas hal teknis, seperti pendaftaran, perumusan tim pemenangan, tim ahli Nawacita II, sekretariat koalisi, bahkan tim pemenangan sudah terbentuk dalam pertemuan sekjen-sekjen koalisi di Gedung Djoeang, Minggu (5/8/2018).

Kontribusi pemberitaan terhadap Jokowi diramaikan pula dengan gencarnya lobby, manuver, termasuk pernyataan dukungan cawapres dari para relawan dan ulama. Nama-nama yang paling banyak diberitakan untuk posisi wapres Jokowi adalah Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Mahfud MD dan Moeldoko.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline