Latar Belakang Masalah
Peran kepala sekolah merupakan faktor krusial dalam menentukan kualitas pendidikan di suatu lembaga. Di Sekolah Dasar Kaloran Kidul, Serang, kepala sekolah tidak hanya berfungsi sebagai manajer pendidikan, tetapi juga sebagai pemimpin yang mempengaruhi citra sekolah. Citra sekolah yang positif dapat menarik minat siswa dan orang tua, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan yang diberikan.
Dalam konteks pendidikan, citra sekolah mencerminkan reputasi dan penilaian masyarakat terhadap sekolah tersebut. Kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan program-program yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga aspek karakter dan kepribadian siswa. Melalui kepemimpinan yang efektif, kepala sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, meningkatkan partisipasi orang tua, serta mendorong keterlibatan masyarakat.
Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan pendidikan yang semakin tinggi, kepala sekolah diharapkan mampu berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan. Implementasi kebijakan yang tepat, komunikasi yang baik dengan semua pihak terkait, serta pengembangan SDM di lingkungan sekolah adalah langkah-langkah penting yang harus diambil. Dengan demikian, peran kepala sekolah tidak hanya terbatas pada pengelolaan internal, tetapi juga pada upaya memperkuat citra sekolah di mata masyarakat.
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat terungkap bagaimana kepala sekolah di Sekolah Dasar Kaloran Kidul berkontribusi dalam meningkatkan citra sekolah dan dampaknya terhadap kualitas pendidikan yang diberikan. Ini penting untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai strategi yang efektif dalam membangun citra positif sekolah dasar di era modern.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui peran kepala sekolah dalam meningkatkan citra sekolah.
Untuk menganalisis strategi yang diterapkan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan citra positif sekolah.
Untuk mengkaji program-program yang diterapkan kepala sekolah untuk meningkatkan citra dan reputasi sekolah.
BAB II
METODE DAN PEMBAHASAN