Lihat ke Halaman Asli

Badai Melanda Jakarta

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1293577406274029251

Jakarta, Selasa, tgl. 28/12/2010 dilanda badai. Angin kencang yang datang tanpa arah teratur mengawali hujan yang turun kemudian. Beberapa orang yang berniat pulang dari lokasi kerja mengurungkan niatnya. "Mau pulang ya? Nanti dulu deh. Anginnya kenceng banget" demikian ucapan yang keluar dari mulut mereka. Dengan tatapan mata hampa mereka memandangi peristiwa menakjubkan di sore hari itu.

[caption id="attachment_80679" align="aligncenter" width="300" caption="cabang pohon tumbang di trotoar Busway Monas (elha.doc)"][/caption]

Di tepi jalan Tanah Abang Timur Jakarta Pusat, angin terlihat bergulung - gulung menerbangkan apa saja yang ada disekatnya. Marka pembatas jalan yang berat dan terbuat dari plastic keras pun ikut terbawa. Debu-debu dan benda-benda yang terbuat dari kertas, plastic dan lainnya terbang berputar-putar di udara dan mengkeruhkan pemandangan. Beberapa benda yang lebih berat terguling-guling diatas jalan.

[caption id="attachment_80684" align="aligncenter" width="300" caption="Kemacetan di tengah hujan di simpang Merdeka Selatan dan Medan Merdeka Timur (elha.doc)"]

12935781421274260505

[/caption]

Daun-daun dan ranting pohon seolah akan terlepas dari batangnya. Bergoyang ke kanan dan ke kiri tak tentu arah. Bahkan ada ranting yang terjatuh tak kuasa menahan derasnya sapuan angin. Di sisi selatan Monumen Nasional (Monas), tepatnya di Jl. Medan Merdeka Selatan dua batang phon besar tumbang menutupi trotoar jalan.

[caption id="attachment_80682" align="alignright" width="279" caption="Dahan yang tumbang akibat badai mengganggu jalan (elha.doc)"]

1293577548836184606

[/caption]

Badai angin kencang terus terjadi ketika hujan deras mengguyur Jakarta kemarin sore. Menghambat laju kendaraan dan memperlambat putaran roda. Kemacetan pun tak terhindarkan. Di pesimpangan Jalan Medan Merdeka Selatan dan Medan Merdeka Timur puluhan atau ratusan kendaraan terhenti nyaris tak bergerak. Kemacetan terus berlanjut hingga Jl. Medan Merdeka Timur, MI Ridwan Rais, Jl. Prapatan dan Kramat Raya. Tak hanya jalur umum, jalur busway pun tak luput dari kemacetan. Bahkan kemacetan di Depan Mako Brimob Kwitang diperparah dengan mogoknya bus transjakarta akibat pecah/kempes ban dibagian kiri depan. Tak hanya mengaburkan pandangan dan memacetkan lalu lintas, badai angin kemarin sore juga menyebabkan kerusakan cukup parah. Pelindung bangunan yang baru berdiri di Jl. Kebon Sirih terputus. Carpourt garasi terlepas dan berkibar layaknya bendera ataupun umbul-umbul. Tak terkecuali atap - atap rumah warga yang bergeser atau terhempas dan menyebabkan kebocoran. Bahkan ada atap rumah warga yang bocor tertimpa balok yang terbang dari atap rumah tetangga di seberang jalan. "hehe...atap rumah sampai kebawa angin" demikian penuturan seorang warga di Rawasari Jakarta Pusat Konon kabarnya beberapa gedung bertingkat juga mengalami kerusakan cukup parah. Dan ada pohon besar yang tumbang dan menimpa sebuah mobil dibawahnya. Wuih, betapa besarnya Badai tsb. Menurut prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), seperti dikutip dari Detik.com (Rabu, 29/12/2010 10:38 WIB - Irwan Nugroho - detikNews), angin kencang yang menyertai hujan lebat di Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya, diperkirakan masih akan berlangsung hingga dua hari ke depan. Masyarakat diminta untuk tetap waspada menghadapi fenomena alam ini. Menurutnya, angin kencang terjadi karena adanya tekanan rendah yang berpusat di selatan wilayah Indonesia. Tekanan rendah itu terbentuk karena pemanasan udara di lokasi tersebut yang disebabkan karena letak matahari di selatan garis khatulistiwa. Badai melanda Jakarta, Sore hari di tanggal 28 Desember 2010. Semoga bukan pertanda buruk untuk memasuki tahun baru 2011. Mari kita merenung bersama, bermuhasabah menyambut tahun baru nanti. Amien Note : elha punya rekaman badai tsb (kamera photo), meski agak singkat tp sulit masuk ke artikelnya ....gmn caranya...adakah yg bs bantu..??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline