Jakarta akan tenggelam pada tahun 2050. Benarkah...??
---oooOooo---
Ditengah maraknya tudingan kegagalan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI dalam menanggulangi kemacetan dan masalah banjir di Jakarta, fenomena alam yang ’sangat indah’ kembali terjadi. Berlokasi di Pusat Kota, tidak jauh dari Kantor Pemerintahan Pusat, Kantor Pemda DKI dan Gedung DPRD DKI Jakarta, tepatnya di Jalan Sabang dan Wahid Hasyim.
Rabu, 13/10/2010 + Pk. 20.00 wib, kami baru saja merampungkan agenda rapat di RM Garuda – Sabang, Jakarta Pusat dan akan kembali melanjutkan aktifitas, namun hujan yang (cukup) deras menghalangi langkah kami. Semua peserta rapat berbaur bersama pengunjung lainnya di pintu gerbang RM tsb menyaksikan curahan hujan.
Takjub, terpesona dan tak percaya. Hanya dalam hitungan (lebih kurang) 30 menit, beberapa mobil sedan sudah terendam hingga hampir setinggi pintu. 30an menit berikutnya, setelah melaksanakan sholat Isya berjamaah, kami melihat Lokasi Wisata Kuliner tsb sudah seperti pinggiran pantai. Air menggenangi hampir 90% wilayah tersebut (analisa pribadi).
Kondisi yang sangat memprihatinkan. Lokasi yang dibanggakan dapat menjadai salah satu ’pasar transaksi’ khususnya di malam hari tsb seolah tenggelam. Lalu lintas terganggu. Bahkan ada pengendara yang terjebak di tengah ’lautan sabang’ hingga menjadi ’rebutan’ para pengojek payung/rejeki untuk membantunya.
[caption id="attachment_289127" align="alignright" width="300" caption="Macet di Jl. Wahid Hasyim - Jkt Pusat (elha.doc)"][/caption]
Situasi yang nyaris sama terjadi juga di Jl. Wahid Hasyim. Menghindari Banjir mendadak, sebagian pengguna kendaraan mengalihkan jalur perjalanannya melalui Menteng – RS YPK sehingga menyebabkan kemacetan parah dari belakang gedung Sarinah hingga ujung jalan RS YPK. Beberapa kendaraan mencoba jalur alternatif yang kondisinya tidak jauh berbeda, genangan air yang mencapai hingga sekitar 50 cm..
Tepat di depan Pom Bensin Menteng arah Imam Bonjol, banjir juga terjadi. Para pengguna kendaraan mencoba menghindari genangan air yang cukup dalam dengan berjalan menepi, sehingga laju kendaraan menjadi lambat – merayap.
Banjir baru terbebas setelah melewati wilayah Menteng yang dataranya relatif lebih tinggi seperti Jl. Teuku Umar, Arah Taman Suropati, Arah Cikini, dan sebagian pinggiran jalan kali Gresik.
Selain banjir dan genangan air, dampak hujan semalam juga menyebabkan kemacetan yang lumayan menguras energi seperti di Jl. Salemba Raya. Laju kendaraan relatif lambat. Selain padatnya jumlah kendaraan juga menyesuaikan dengan kondisi jalan yang lebih licin.
[caption id="attachment_289130" align="alignright" width="300" caption="Harus pintar cari jalur tikus/alternatif (elha.doc)"][/caption]
Kemacetan dan genangan air yang menghiasi Ibukota, khususnya wilayah jakarta Pusat tsb terjadi setidaknya hingga sekitar pk. 21.00 – 22.00, dimana curah hujan masih terus terjadi.
Mungkinkah Jakarta Akan tenggelam di tahun 2050...?? Menurut Direktur WALHI Jakarta Selamet Daroyni, pada tahun tsb 90% wilayah Jakarta diperkirakan akan banjir terendam banjir pada tahun 2050. Wilayah Jakarta Utara seperti Bandara Soeta akan tenggelam. (www.kompas.com )
Wallahu’alambishowab
Salam ukhuwah
--elha / Pengamat Sosial Pinggiran—
KLINIK CINTA –
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H