Lihat ke Halaman Asli

Kebakaran di Malam Ramadhan

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kebakaran itu terjadi, tepat ketika Sholat Tarawih selesai. Asap membumbung tinggi berwarna hitam, menyamai hitamnya malam. Suasana yang gelap, tanpa penerang lampu PLN, menyebabkan perisitiwa menjadi lebih ‘dramatis’ [caption id="attachment_224405" align="aligncenter" width="300" caption="Damkar berusaha memadamkan api (elha.doc)"][/caption]

---oooOooo---

.

Tepat ketika sholat tarawih selesai, + pk. 08.30 wib tgl. 12/08/2010, masyarakat dikejutkan oleh asap tebal yang keluar dari rumah salah seorang warga di Rt. 007/04 Kel. Rawasari, Cempaka Putih – Jakarta Pusat, tepat di belakang komplek pertokoan Rawasari Mas.

[caption id="attachment_224410" align="alignright" width="300" caption="Petugas & Warga memadamkan api (elha.doc)"][/caption]

.

Warga panik.Mereka berusaha memutus rantai rambatan api tersebut dengan mematikan saklar listrik atau apapun yang dapat menjadi ‘konduktor’ api. Beberapa warga terlihat emosi dengan keadaan ini dan saling menyalahkan.

.

Raungan sirene mobil pemadam kebakaran (Damkar) segera mendominasi suasana. Ada sekitar tujuh atau delapan kendaraan fire Brigade Jakarta Pusat yang parkir di sekitar lokasi kejadian, atau mungkin lebih dari itu. Petugas Damkar segera mengambil alih pemadaman. Mereka menarik selang air besar dan menyemprotkannya ke sumber api. Sementara sebagian lainnya berusaha masuk dari salah satu rumah warga yang berada di sisi samping lokasi.

[caption id="attachment_224413" align="alignnone" width="300" caption="Mobil Pedadam Kebakaran saat melintasi Jl. Percetakan Negara (elha.doc)"][/caption]

.

“…Sulit Pak..!” jelas Pak Suntoro, salah seorang Komandan Damkar

“…Lokasinya ada di pemukiman padat, jadi kita agak kesulitan masuk ke lokasi…” sambungnya lagi.

[caption id="attachment_224582" align="alignright" width="300" caption="Polisi tampak berjaga di lokasi yg gelap (elha.doc)"][/caption]

.

Penjelasan Pak Suntoro memang benar. Wilayah pemukiman tersebut memang relative padat. Jejeran rumah yang berdekatan dan saling menempel tampak terlihat, meskipun dalam gelap. Awalnya perumahan tersebut adalah komplek pemukiman pegawai PN Garam (sekarang sudah tidak ada lagi). Namun seiring berjalannya waktu, banyak yang sudah berpindah tangan.

[caption id="attachment_224420" align="alignright" width="300" caption="Kerumunan Warga di lokasi kejadian (elha.doc)"][/caption]

.

Ratusan warga ikut memadati lokasi, baik untuk membantu ataupun sekedar melihat-lihat. Sementara puluhan aparat dari Kepolisian dan TNI ikut mengamankan wilayah sekitar lokasi, selain untuk memudahkan aparat Damkar memadamkan api juga agar tidak ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dalam peritiwa tersebut.

.

Penyebab kebarakan itu sendiri, sampai dengan padamnya api masih simpang siur. Ada warga yang mengatakan bahwa api berasal dari lilin yang ditinggal tarawih penghuninya. Namun warga lainnya mengatakan penyebabnya masih ‘gelap’ alias belum jelas. Bahkan seorang petugas dari Citra Bhayangkara (Mitra Kepolisian yang berasal dari unsure masyarakat), yang turut membantu memadamkan api juga tak bisa menyebut sumber kebakaran secara pasti.

.

Satu hal yang pasti, aparat demikian sigap menangani peristiwa ini. Salut dan acungan jempol Brigade Damkar, Kepolisian dan TNI. Ucapan bangga juga terlontar untuk elemen Citra Bhayangkara dan warga yang ikut membantu menyelesaikan peristiwa kebakaran tersebut

[caption id="attachment_224423" align="aligncenter" width="300" caption="Polisi ikut berjaga dan mengamankan wilayah (elha.doc)"][/caption]

---oooOooo---

Satu hal tersis ketika api berhasil dipadamkan dan petugas berangsur meninggalkan lokasi kejadian. Keluarga yang mendapat musibah, terlihat menangis dan bersedih. Sementara anggot keluarga yang lain sibuk mengamankan kembali barang-barang yang sempat dikeluarkan.

[caption id="attachment_224427" align="alignright" width="300" caption="keluarga musibah mengamankan barang (elha.doc)"][/caption]

.

Ujian Allah datang disetiap saat di Bulan Ramadhan. Siapapun yang berhasil melewati ujian itu dengan sabar, ikhlas, dan tawakal dialah yang akan menjadi pemenang, dengan predikat Muttaqien.

.

Salam simpati kami untuk warga Rt. 007/04, Kel. Rawasari Cempaka Putih – Jakarta Pusat.

Insya Allah jika artikel/reportase ini menjadi salah satu pemenang, sebagian hadiahnya akan kami berikan untuk kalian. Sebagian lainnya untuk kaum dhuafa dan sisanya baru untuk keluarga.

.

Salam ukhuwah

--elha / KLINIK CINTA—

www.jangankedip.blogspot.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline