Lihat ke Halaman Asli

Perjuangan TKW Mencari Sang Kakak yang Hilang..part 1

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Keinginanannya ke negeri Arab hanya untuk mencari kakaknya yang hilang sebagai TKW. Namun keberadaannya disana justru membuahkan penderitaan batin.....Perjuangan untuk kembali ke tanah air demikian berat. ...... Subhanallah, Tangan Allah mengatur segalanya…….mau tau ceritanya???..

----oooOooo----

Pembantu..? Loh, apa istimewanya sehingga harus diangkat dalam satu artikel. Toh dia bukan TKW yang di siksa oleh majikannya di Malaysia. Dia juga tidak ada hubungannya dengan salah satu pengeran negeri jiran. Demikian mungkin yang ada di benak pembaca.

Uyun namanya. Tepatnya Yunika Tahara (?). Dia tidak memiliki hubungan darah atau ’sambungan’ kekeluargaan dengan kami. Tinggalnyapun sangat jauh di Cianjur pedalaman, di lembah yang diapit oleh beberapa gunung/perbukitan. Perlu waktu sekian jam untuk mencapai tempat tinggalnya. Itupun harus dengan kendaraan pribadi yang ’tidak boleh dikendarai sendiri’, karena sunyinya suasana perjalanan dan tanpa penerangan, kecuali sedikit saja.

Loch dari mana ’wong ndeso’ macam dia dapat nama sebagus itu? Begitu sebagian orang bertanya....hehehe, mungkin masih punya pertalian darah kali ya ma ManoesHara. Ituloch, Gadis asal Tasik yang sempat menikah dengan Pangeran Saba’. ...(Pangeran Saba’?...ada juga Ratu Saba’ yg hidup di masa Nabi Sulaiman)

â€ÂMba Yuunnnn....Mba Yun kapan pulang??†tanya anakku via telepon, dengan nada sedih....

â€ÂNanti, setahun lagi...†jawabnya di seberang sana, di negeri Raja Abdullah

â€ÂUmii...Uyun kembali ke bumi satu tahun lagi....†katanya ketika gagang telpon telah berpindah ke tanga isteriku

â€ÂYaa udah....Eneng sabar-sabarin ya. Tahan hati. Kuatkan. Doa, minta sama Allah agar semua dapat berjalan lancar....yaa†jelas isteriku tercinta menenangkan

â€ÂUyun dah gak kuat Umi. Gak tahan mo balik aja...†lalu perlahan terdengar suara isak tangis

â€ÂYaa udah coba tanyakan dulu ke ’majikan’. Kalau gak bisa dan harus sesuai kontrak....ya Uyun harus jalanin. Pan dulu Uyun yang mau cari pengalaman....nanti Umi ma Abi yang jemput Uyun kalau sudah pulang....†jelas isteriku lagi

Yaa...Uyun adalah salah satu TKW yang dikirimkan ke Arab Saudi pada tahun 2006. Tidak ada aneh dengan kata TKW. Namun kepergiannya ke Arab Saudi bukan karena uang. Tidak pula karena perasaan iri melihat rumah tetangga yang terus di renovasi, karena memiliki anak wanita yang bekerja di Luar Negeri (baca : negara Arab, sebagai PRT).

Dia bekerja, selain mencari nafkah juga karena keinginannya mencari sang kakak yang raib entah kemana. Sudah sekian tahun kakaknya tidak kembali ke rumah sejak pergi meninggalkan tanah air menuju negara petro dollar, yang diangankan akan membawa berkah bagi keluarganya.

Dia kuatkan diri mendaftar ke PJTKI. Berharap dapat melihat kembali wajah sang kakak di negara Timur Tengah tsb. Namun apa daya, kehadirannya disana justru membawa ’penyesalan’ tersendiri. Tekan mental, phsicys pressure dan rindu yang tak tertahan dengan keluarga....ya keluarga. Keluarga yang dimaksud adalah keluargaku.

Hampir setiap saat dia memikirkan anakku.Hampir setiap hari dia menghitung waktu, kapan kembali. Bukan hanya dia, kami pun sedih. Sering juga kami berkomunikasi via telepon/HP untuk menanyakan kabar dan perkembangan masa kerjanya. Namun pelaksanaan kontrak tidak dapat dibatalkan, bahkan klausul dapat diperpanjang justru dilakukan, sehingga ’penderitaannya’ semakin berat.

â€ÂAbiii...Uyun diminta kerja lagi setahun. Uyun gak kuat lagi Abi..†katanya satu ketika

â€Â.....†aku terdiam sesaat, menahan emosi yang muncul tiba-tiba

â€ÂYun, kemarin waktu Uyun tanda-tangan, apa bacaan kontraknya...?†tanyaku pelan

â€ÂDiperpanjang satu tahun bi....†jawabnya

â€ÂYuun, Arab itu negeri orang. Perjanjian sudah di tanda tangan. Berarti Uyun harus ikut perjanjian itu....kalau Uyun kabur..mo kabur kemana...lalu siapa yang mau bela Uyun...karena dari sisi manapun ’majikan Uyun’ tidak dapat disalahkan. Kecuali ada penyiksaan, penganiayaan....kalau hanya tekanan mental...sulit untuk dibuktikan..ya udah Abi, Umi, Mufti dan Umi akan bantu doa dari sini...†kataku menenangkan dengan suara agak lirih

â€ÂIyya biii...kabar kakak ama Fachri gimana bi...?†tanyanya mengalihkan perhatian. Namun dengan suara tertahan seolah menahan gejolak perasaan di hati.

â€ÂBaik...Fachri dan Mufti juga rindu Uyun...†jawabku

â€ÂYaa udah ya Bi....†katanya menutup pembicaraan dengan suara agak sesegukan

Kami tidak tahu berapa liter air mata yang sudah ditumpahkan disana. Kami juga tidak terlalu paham bagaimana tekanan mental, psikis pressure yang dialaminya. Yang kami dengar bahwa anak majikannya agak ’nakal’ dan ada pula menyukainya. Entah apakah ada tindakan pisik akibat hal-hal tersebut. Yang jelas dia begitu sedih jika menceritakannya.

Aku dan isteriku menerawang penderitaan yang sering diberitakan media massa. Aahhh...lirih sekali membayangkannya. Apalagi mendengar penuturan orang tua angkatku tentang kisah TKW di negeri Arab yang kebetulan bernasib tidak baik.kisah yang didapatnya langsung dari ’orang Arab’. Aahhhh...aku menahan nafas panjang.

---oooOooo---

â€ÂUmiiii...Uyun udah di Jakarta...†katanya semalam

â€ÂUyun mau pulang kemana? Uyun kasih aja alamatnya sekarang..nanti abi ma umi yang jemput†kata isteri tercintaku

Bersambung...............

Salam ukhuwah

elha – 19.06.2009

www.jangankedip.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline