Hai Kompasianer ter khusus sobat ambyar nasional pasti sedang bersedih yang cukup mendalam (Ambyar tenan, Tatu Jero). Innalillahi Wainailaihi Roji'un telah berpulang bapak campur sari Nasional Didi Kempot.
Berawal dari pengamen jalanan dari kota solo, Didi Kempot mulai terkenal dari lagumya " Solo Balapan". Lagu dengan bahasa jawa khas yang mudah di mengerti dan kadang ada syair yang membuat nguyu (tertawa), membuat Didi Kempot terkenal hingga ke Suriname.
Didi kempot merupakan anak dari seniman tradisional Surakarta terkenal bernama Ranto Edi Gudel atau yang lebih di kenal mbah Ranto. Darah Seni mengalir kental dalam keluarga ini, sang kakak Mamiek Prakoso yang juga terkenal di dalam bidang seni yang merupakan pelawak srimulat terkenal sampai akhir hayatnya.
Dionisius Prasetyo atau yang lebih kita kenal dengan Didi Kempot adalah seorang seniman campur sari yang lahir di Surakarta 53 tahun yang lalu ( 31 Desember 1966) telah meninggal pada hari ini tanggal 5 Mei 2020 Pukul 7:30 WIB di Rumah sakit Kasih Ibu Surakarta.
Kepergiannya yang sangat mendadak mengejutkan banyak "sobat ambyar" yang merupakan sebutan dari para penggemar karya-karya beliau kaget dan sontak Ambyar atine ( hancur hatinya).
Didi kempot meninggalkan seorang istri Yan Vellia yang di nikahinya pada tahun 1997.
Beberapa tahun ini namanya melambung lagi dengan lagu Pamer Bojo yang boom di kalangan anak muda.
Syair lagu yang terkadang menyayat hati bagi orang-orang yang patah hati, dan sering kali di gunakan sebagai sountrack saat melamun, Didi Kempot sampai di juluki the God Father Of Broken Heart ( Bapak Patah Hati Nasional) dan menyapa untuk para penggemarnya dengan nama Sobat Ambyar
Beberapa hari yang lalu beliau terlibat dengan konser amal untuk COVID-19
Disinyalir kepergian beliau di karenakan serangan Jantungdan meninggal saat perjalanan menuju ke Rumah Sakit.
Rencana sang Maestro akan di makamkan di Ngawi Jawa Timur, sore ini.