Lihat ke Halaman Asli

Elga PurbaPaska

Mahasiswi Pertanian

Hidroponik, Bertani ala Kaum Milenial

Diperbarui: 8 Februari 2021   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GH 01 menggunakan sistem NFT (Dokpri)

Apa sih yang anda pikirkan setelah mendengar kata "pertanian"? 

Mungkin dibenak sebagian orang itu adalah kegiatan yang kurang menyenangkan dan kurang menarik. Bagi kaum milenial saat ini bertani biasanya dianggap sebagai kegiatan yang kurang diminati karena kotor, capek, berpanas-panas di bawah matahari, dan sebagainya. 

Kegiatan bertani identik dengan bermain dengan tanah, pupuk kandang, dan cangkul. Sejatinya negara kita terkenal sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.

Namun jangan salah, bertani tidak sepenuhnya harus bermain tanah dan juga cangkul. 'Hidroponik' menjadi salah satu jawaban bertani tanpa harus menggunakan tanah.

Salah satu sektor bidang produk dan juga jasa yang bergerak dalam bidang pertanian adalah PT Hidroponik Agrofarm Bandungan (HAB) yang terletak komplek Theresiana School, Ngasem, Jetis, Bandungan, Kabupaten Semarang. 

PT HAB ini juga bekerja sama dengan SMK Theresiana Bandungan. Siswa-siswi SMK tersebut sudah dibekali kemampuan untuk merawat dan mengembangkan usahanya dalam bidang hidroponik. Kebetulan saya adalah alumni dari SMK Theresiana Bandungan tersebut.

GH 02, menggunakan sistem FR (Dokpri)

PT HAB bergerak di bidang pertanian secara modern, dan semua sistem yang digunakan di sini menggunakan sistem hidroponik sehingga menghasilkan produk yang berkualitas, bermutu tinggi, dan sangat layak untuk dikonsumsi.

Di PT HAB ini terdapat 8 green house (GH) yang masing-masing memiliki ukuran berbeda-beda, yaitu 500m² dan 1000m². Di setiap GH terdapat berbagai macam komoditas sayur dan buah dan dengan sistem irigasi yang berbeda-beda. 

Contohnya di GH 01 dan 08, terdapat berbagai jenis selada yang ditanam seperti romain, locarno, lolorosa, kangkung, dan lain-lain dengan menggunakan sistem Nutrient Film Technique (NFT).

Di GH 02 terdapat berbagai jenis sayur oriental seperti caysim, white pakcoy, green pakcoy, dan lain-lain dengan menngunakan sistem Floating Roaf (rakit apung).

Sementara, GH 03 dan 04 terdapat tomat cherry yang menggunakan sistem drip irrigation (sistem tetes). GH 05, 06, 07 juga menggunakan drip irrigation yang setiap green housenya ditanami dengan tomat beef serta melon.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline