Namaku perempuan
Pada mulanya aku yang menyempurnakan ciptaan Allah
Ketika segala sesuatu telah dijadikan-Nya
Dengan rendah hati Ia mengatakan " Tidak baik jika manusia seorang diri saja"
Aku pun diciptakan
Karena begitu istimewanya aku
Ciptaan lain menyimpan dengki
Lalu aku dijadikan target terbesar dalam kehancuran
Aku pun jatuh
Atas perbuatanku tentu sja aku diadili
Dari aku yang sempurna seketika menjadi sampah
Aku disangkal oleh dia bagian dari adaku
Bahkan Dia yang menjadikanku mengiakan memang aku yang salah
Ah perempuan
Dimaksudkan sepadan lalu dengan angkuh mendatangkan petaka abadi
Aku telah mempengaruhi peradaban dunia
Kodrat telah membentuk budaya
Bias setelah dosa membasuhku masih saja dinikmati kaumku
Meskipun rahimku punya jasa menjadikan generasi baru
Aku tetaplah aku
Aku yang terkutuk
Jogja, 29/06/22
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H