Lihat ke Halaman Asli

Elfira Yuliana

Mahasiswa Hukum

Diduga Korban Aliran Sekte Sesat, Merenggut Nyawa Sebuah Keluarga di Kalideres

Diperbarui: 12 Desember 2022   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

10 November 2022, Jakarta Barat tepatnya di Kecamatan Kalideres dikejutkan oleh penemuan mayat yang sudah mengering didalam sebuah rumah. Penemuan mayat ini dicurigai oleh seorang pemuda yang sedang berolahraga (Jogging) lewat didepan rumah tesebut, ia mencium bau busuk dari arah rumah tersebut. kemudian pemuda tersebut melaporkan kepada RT setempat untuk mengecek apa yang menjadi sumber bau busuk tersebut.

Awalanya Pak RT tidak terlalu mengubris permintaan pemuda tersebut, karena menurut info dari tetangga sebelah rumah yang diduga tercium bau busuk itu, sudah lama tidak terlihat penghuni nya, Pak RT menduga bahwa rumah tersebut sudah kosong dan tidak ada penghuninya lagi, ditambah lagi rumah tersebut pagarnya sudah digembok.

Atas desakan dari warga akhirnya rumah tersebut di cek lah, mulai dari pembobolan gembok pagar, hingga masuk ke depan pintu utama. Namun pintu utama juga terkunci, anehnya pintu utama itu terkunci dari dalam. Untuk mencari celah, salah seorang warga mengintip lewat jendela kaca yang ada disamping rumah tersebut. Betapa terkejutnya ia melihat sesosok orang yang tidak bernyawa duduk di sofa ruang tamu. Penampakan tersebut mengharuskan kepada Pak RT untuk membuka paksa pintu utama, pintu utama di dobrak kemudian terbuka lalu dicek lah mayat tersebut.

Bau busuk tidak bersumber pada satu titik, kemudian di cek ke beberapa ruangan, masuk ke ruangan kamar yang pertama, lagi-lagi hal mengejutkan kembali mengahampiri warga sekitar. Penampakan mayat yang sudah mengering terbaring ditempat tidur, tidak hanya satu mayat, tetapi ada satu mayat lainnya diduga anak dari mayat yang terbaring di atas kasur tersebut juga tergeletak dibawah samping tempat tidur sang ibu. Kedua mayat tersebut sang ibu dan sang anak diduga sudah mengering dan di prediksi sudah meninggal beberapa bulan yang lalu.

Dengan adanya penampakan yang tidak mengenakan atau lebih tepatnya penampakan yang mengerikan, maka Pak RT melaporkan kejadian tersebut kepada Pihak Kepolisian.

Selang beberapa lama, akhirnya Polisi pun tiba di tempat pelaporan tersebut yang diduga sebagai TKP. Pihak Kepolisian pun melakukan pemindaian, dan pengamanan TKP, serta menyelidiki keseluruh ruangan yang ada di dalam rumah tersebut

Ketika dalam tahap pemeriksaan keseluruhan rumah, ternyata ditemukan lagi satu mayat lainnya yang ada dikamar lantai dua, diduga mayat tersebut adalah sang ayah dari keluarga yang sudah menjadi mayat tersebut. kemudian polisi mengevakuasi mayat tersebut dan dibawa ke Badan Forensik untuk dilakukan Otopsi serta mencari penyebab kematian dari satu keluarga di kalideres tersebut.

Beberapa hari kemudian, ditemukan lah penyebab kematian dari satu keluarga tersebut yaitunya dikarenakan lambung kosong. Pengertian dari lambung kosong disini adalah selama beberapa waktu yang lama, manusia tidak makan dan tidak minum. Fakta menarik dari kasus ini adalah, kenapa bisa satu keluarga tidak makan dan tidak minum dalam waktu yang begitu lama? Hingga hal tersebut menyebabkan kematian pada diri mereka sendiri. Harusnya mereka menyadari hal tersebut, atau jangan-jangan mereka sengaja tidak makan dan tidak minum sampai ajal menjemputnya.

Dengan adanya bukti penyebab dari kematian satu keluarga di kalideres tersebut, Polisi dan para Penyidik tidak berhenti disitu. Tentu saja, penyebab kematian nya tidak masuk akal, yang kita ketahui bersama adalah bahwa hilangnya nyawa seseorang sangat minim kemungkinan disebabkan oleh lambung kosong, sekalipun kita tinggal dihutan belantara, jika kita ingin hidup tentunya kita akan berusaha untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan dan melanjutkan kehidupan. Sedangkan satu keluarga ini bertempat tinggal ditengah-tengah keramaian, kiri dan kanan ada tetangga, kenapa bisa mati kelaparan? Atau jangan-jangan adanya unsur kesengajaan.

Setelah pihak Kepolisian melakukan penyidikan dan mengumpulkan segala bentuk bukti yang ada dirumah tersebut, hal aneh ditemukan. Berawal di TKP, ditemukan nya semangkuk kapur barus, beberapa lilin, dan beberapa kardus bedak bayi. Tidak hanya itu, ditemukan pula beberapa buku yang bersifat Agamais.

Dari pengumpulan bukti tersebut, polisi serta warga yang lain berasumsi mereka satu kelurga melakukan sebuah ritual serta menganut suatu paham. Toeri pun dikembangkan dan dikaitkan dengan beberapa fakta yang ada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline