Ada sesuatu yang mengganjal mataku
Pedih
Mengaburkan penglihatan
Membuat tanganku meraba asal
Menjadikan kakiku melangkah gontai
"Kamu perlu pergi ke seorang dokter atau psikiater," saran Ibu, tapi tak kuhiraukan
Aih, sejak kapan aku tak mengindahkan nasihat Ibu?
Sejak batang padi malas mengandung buliran beras bernas?
Sejak Ayah rutin pulang malam dengan sebotol minuman keras?
Sejak hujan berseteru dengan tanah?
Sejak sebagian rambut di kepalaku mulai berani hijrah ke sudut-sudut sempit yang rawan dijamah?
Entahlah!
Yang pasti, ada sesuatu yang tak kunjung pergi mengganjal mataku
Dan, kukira itu adalah diriku sendiri yang tumbuh-rapuh
***
Malang, 13 Oktober 2024
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H