Pernahkah Anda mendengar istilah Father Hunger?
Yup, betul. Father Hunger adalah kondisi di mana seorang anak merasakan tekanan psikologis karena kehilangan figur ayah. Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai hal. Di antaranya: akibat perceraian orang tua, kematian, atau tidak berfungsinya peran ayah dalam keluarga.
Sebuah riset menyebutkan, keterlibatan ayah dalam rumah tangga mampu berkontribusi dalam mewujudkan keluarga yang tangguh. Tangguh di sini memiliki arti, bahwa setiap individu di dalam lingkaran keluarga tersebut akan mampu mengatasi berbagai permasalahan yang ada.
Tidak dipungkiri, seiring dengan perkembangan zaman, kehadiran sosok ayah di tengah kegiatan pola asuh anak intensitasnya semakin berkurang. Bahkan ada yang sama sekali tidak memiliki waktu dan kesempatan. Para suami memilih memercayakan kepada istri perihal urusan anak-anak mereka dengan dalih tersandera kesibukan.
Padahal sesungguhnya kehadiran sosok ayah sangatlah berpengaruh pada perkembangan fisik maupun mental seorang anak. Penelitian menyatakan bahwa anak-anak yang mendapatkan pola asuh minim atau bahkan sama sekali tidak dari sosok ayah mereka, biasanya lebih rentan terhadap beragam gangguan. Misalnya gangguan karakter, bersosialisasi, serta kemampuan dalam memecahkan suatu masalah.
Ciri-Ciri Anak yang Mengalami Sindrom "Father Hunger"
Berikut adalah ciri-ciri yang bisa mendeteksi apakah seorang anak mengalami sindrom father hunger atau tidak.
1. Sulit Membentuk Hubungan yang Sehat
Seorang anak yang terkena sindrom Father Hunger seringkali mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat dengan orang lain dan lingkungannya. Mereka kehilangan rasa percaya diri, introvert, dan cenderung menjaga jarak.
2. Rendah Diri