Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Kepada Hati yang Tengah Dilanun Rindu

Diperbarui: 16 Mei 2024   05:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

123rf.com

Duhai hati
Jika rindu masih juga belum mampu kaujinakkan
Mari kita duduk di tepi pantai barang sesaat
Menatap senja bergradasi jingga paling pekat
Siapa tahu di sisa kerlip matahari yang sekarat
Kita 'kan temukan secawan obat
Semacam penawar rindu yang ampuh lagi mujarab

Atau,
jika engkau tidak keberatan
Mari kita berbaring telentang di atas hampar luas rerumputan
Kita hitung awan-awan yang berarak di angkasa
Siapa sangka, salah satu dari mereka---awan-awan itu bersedia membisikkan satu rahasia 

Bahwa, nun jauh di sana
Di sebuah negeri antah berantah
Tinggallah seorang tabib
Yang mampu menyembuhkan orang-orang yang didera sakit
Musabab rindu
Hanya dengan disembur rendaman linta
h dan selembar daun waru

Aih, siapa tahu!
Setelahnya kita bisa tidur dengan lelap
Sesudahnya kita bisa makan dengan lahap
Perlahan tapi pasti melupakan rindu yang biadab
Yang lebih sering mengundang balatentara bernama air mata dan debar jantung sedemikian hebat

Duhai hati
Jika rindu yang kaurasa tak jua berhenti menjahilimu
Mari kita berlayar jauh ke tengah samudra raya
Kita coba bercakap dengan biru laut yang memesona

Oh, engkau lebih suka bercengkerama dengan camar yang berlatih terbang lagi?
Yang satu sayapnya terkulai akibat hantaman angin yang membadai? 

Baiklah!
Barangkali darinya kita bisa belajar banyak hal; tentang kegigihan, kesabaran, ketabahan, dan keikhlasan

Juga tentang; bagaimana cara menasihati rindu yang kian hari kian bebal

***
Malang, 16 Mei 2024
Lilik Fatimah Azzahra




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline