Duhai, engkau-kah lelaki itu?
Yang menitip rindu pada riuh denting hujan
Yang mengukir senyum paling pikat pada buram kaca jendela
Lalu pergi, tiba-tiba
Aih...engkau-kah itu?
Yang mengintip dari balik desau angin
Yang berbagi debar jantung paling ingin
Meninggalkan jejak wangi kembang tujuh rupa
Lalu lenyap, diam-diam
Oh, engkau-kah lelaki itu?
Yang berdiri ragu di ambang pintu mimpi-mimpi
Yang tak henti membisikkan kata-kata penuh harap, "Wahai, perempuan pemuja sepi. Sampai kapan kauundang aku hanya di sebatas angan-angan?"
***
Malang, 26 November 2023
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H