Dulu, kita pernah berdiri di bawah deras hujan yang membadai
Aku menggigil kedinginan
Dan engkau, sedetik pun tak hendak melepas genggaman
Dulu sekali, aku pernah lintang pukang dikejar-kejar kenangan, yang tak lelah mericuhi pikir
Agar hati menutup pintu rapat-rapat
Tapi sebutir kecup kautanam di dadaku
Dan itu, membuatku khilaf
Hari ini hujan membadai itu kembali singgah
Membangkitkan lagi kenangan yang nyaris purna
Tapi, engkau di mana?
(Ah, kiranya hanya orang-orang bodoh (sepertiku) yang berharap cinta sejati itu ada
***
Malang, 16 November 2023
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H