Puisi, ia bisa lahir dari rahim siapa saja
Kadang dari sebutir batu yang kaugenggam
Yang kaulempar jauh ke luar jendela
Lalu mengenai kepala seseorang (mungkin itu kepala kekasihmu)
Yang sedang kebingungan mencari cara bagaimana meredakan rasa cemburumu
Puisi, ia bisa lahir dari mana saja
Dari dalam toilet, misalnya
Ketika rasa mulas dan aroma karbol menyerangmu
Kata-kata indah muncul begitu tiba-tiba
Dan, itu terjadi hanya jika kamu sedang jatuh cinta
Puisi, ia bisa lahir kapan saja
Saat Ibu kost menggedor-gedor pintu kamarmu dengan suara berwibawa
Lalu menyodorkan secarik kertas bertuliskan angka-angka
Sementara dompetmu sedang kesepian
Maka syair-syair bermajas hiperbola sontak berebut ingin segera kautuliskan
Dan, puisi bisa lahir dari beragam jenis dimensi
Dari seberapa jauh kita mampu mengekang ego dan emosi
Dari seberapa dekat rasa peduli terhadap keadaan
Juga, dari seberapa kuat sepotong hati menghadapi rindu yang kian hari kian sulit untuk dijinakkan
***
Malang, 13 November 2023
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H