Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Sebuah Puisi Berjalan Menujumu

Diperbarui: 15 Juni 2023   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: shutterstock.com


Sebuah puisi berjalan tertatih, menujumu. Tanpa alas kaki tanpa tudung kepala.

Sebuah puisi, tersuruk. Berjalan setengah berlari, menujumu. Jemari tangannya gemetar menggenggam sejumput rindu yang nyaris pudar. Matanya lelah menyimpan sejuta asa yang kian hari kian redup tanpa binar.

Sebuah puisi, mempercepat langkah tanpa tanda baca. Menujumu. Tubuhnya dekil karena ia tidak sempat mandi. Napasnya bau karena belum gosok gigi. Tenggorokannya kering karena lupa meneguk secangkir kopi.

Oh, sebuah puisi. Ia ingin segera pergi jauh, menujumu. Menumpahkan segala kesah. Meruahkan hasrat yang sekian lama terpenjara. 

Tak peduli apakah kamu itu ada, nyata, atau hanya ilusi sesaat saja.

***
Malang, 15 Juni 2023
Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline