Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Dongeng: Pangeran Zal dan Penyihir Arhaz

Diperbarui: 26 Oktober 2022   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image https://id.pinterest.com


Dari buku catatan keseharian istana tertulis; 

Pangeran Zal lebih memilih tidur ketimbang belajar ilmu ketatanegaraan. 

Suka bersendawa keras-keras tanpa menutup mulut setiap kali usai menyantap makanan. 

Asyik mengupil saat menemani Raja menjamu tamu. 

Sering tampil sembrono semisal membiarkan kancing jubahnya terpasang tidak sempurna sehingga pakaian dalamnya kelihatan. 

Dan, masih banyak lagi catatan minus mengenai diri Pangeran Zal yang membuat Raja dan Permaisuri berkali-kali mengelus dada.

Sebenarnya pihak kerajaan sudah sering menegur agar Pangeran Zal bertingkah laku selayaknya seorang pangeran. Bahkan Permaisuri sampai mendatangkan guru khusus olahkepribadian untuk mendampingi serta mendidik putra semata wayangnya itu.

Namun hingga sejauh ini usaha-usaha tersebut belum juga menampakkan hasil.

Kondisi seperti ini membuat Baginda Raja dirundung murung. Bagaimana tidak. Pangeran Zal merupakan satu-satunya calon penerus tahta kerajaan. Jika kepribadiannya tidak juga berubah Baginda Raja khawatir kelak Kerajaan Purucia akan kehilangan pamor dan wibawa.

Melihat Baginda Raja bersusah hati, Permaisuri diam-diam menghubungi penasihat kerajaan.

Resi Tuah, sang penasihat kerajaan pun memberi saran agar Baginda Raja dan Permaisuri melepaskan Pangeran Zal. Membiarkan putra mahkota itu mengembara untuk sementara waktu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline