Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Cerpen: Pemintal Kisah

Diperbarui: 4 Juni 2022   06:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://focusedcollection.com/323354548/stock-photo-little-boy-curly-hair-smiling.html


Haris, bocah laki-laki berusia tiga belas tahun dengan rambut ikal dan berlesung pipi menawan itu saat mengikuti kelas malam ditanya oleh guru pembimbingnya, "Apa cita-citamu, Nak?"

Haris menjawab lantang . "Saya ingin menjadi pemintal kisah!"

Sontak seisi kelas riuh. Sebagian siswa bahkan menertawakannya, menganggap apa yang dikatakan Haris adalah hal yang bodoh. 

Ya. Mereka berpikir menjadi pemintal kisah adalah pekerjaan tidak lazim, cenderung menentang adat leluhur.

Tapi guru pembimbing --- seorang pria bijak berumur empat puluh tahun yang memiliki kumis melingkar seperti jamur dibelah dua itu, menanggapi cita-cita Haris dengan antusias.

"Kau bisa berlatih mewujudkan cita-citamu dari sekarang, Nak!"

Haris sontak berdiri, memberi hormat dengan menganggukkan kepala. Wajah manisnya tampak berseri-seri.

"Siap, Pak guru! Mulai malam ini saya akan belajar memintal kisah."

Dan, Haris benar-benar menepati janjinya. Ketika teman-teman sekelasnya menghabiskan waktu istirahat dengan bergerombol di sudut-sudut kelas, Haris memilih duduk menyendiri di bangku panjang yang berada tepat di depan ruang kelasnya. Bibirnya tak henti tersenyum.

Hm. Pemintal kisah, ya? Kedengarannya keren. Tapi, ia musti memulai dari mana?

Pandangan Haris perlahan menyapu sekeliling. Dan, berhenti pada sederet benda paling familiar yang setiap hari ditemuinya di ruang lingkup sekolah ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline