Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Senja, Jalan Panjang Menuju Cinta (2)

Diperbarui: 24 November 2020   05:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pinterest.com

Kisah Sebelumnya

----

Gadis itu berdiri anggun di depan cermin. Mematut wajahnya yang manis. Kebaya warna pink lembut membalut tubuhnya yang ramping. 

Sementara kedua orang tuanya berdiri menatapnya dengan wajah sumringah.

"Kau terlihat cantik sekali..." pujian tulus meluncur dari bibir Ibundanya. Sang Ayah mengangguk, mengiyakan, dan ikut mengembangkan senyum.

"Nanti Ibu dan Ayah ikut maju ke panggung menemani Ryanti." Gadis itu menoleh dan berjalan menghampiri kedua orang tuanya. Dengan penuh kasih dipeluknya dua pepunden yang telah membesarkan dan mengasuhnya itu.

"Siapa bilang anak orang pinggiran tidak bisa berprestasi?" Ryanti mencium pipi Ayah dan Ibunya bergantian.

"Kami bangga padamu, Nduk. Amalkan ilmu yang kau peroleh sebaik mungkin," bisik Ayahnya penuh haru. Ryanti kembali memeluk. Kali ini lebih erat. Ia sebenarnya ingin menangis. Tapi hatinya berusaha menahan.

"Ayah dan Ibu mesti bersiap-siap. Acara wisuda dimulai pukul tujuh tepat. Ryanti tidak boleh terlambat," gadis itu berkata lembut. Kedua orang tuanya mengangguk.

Sembari menunggu Ayah dan Ibunya berbenah, Ryanti membuka lebar-lebar daun jendela. Dihirupnya udara pagi dalam-dalam. Matanya yang bulat terpejam. Bibirnya yang bagus bergerak pelan. "Terima kasih, ya Allah, atas segala karuniaMu hingga hari ini."
 

***
Tepuk tangan membahana ketika gadis manis itu berjalan menuju panggung diapit oleh Ayah dan Ibunya. Mereka bertiga berdiri berjejer.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline