Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Pada Suatu Pagi

Diperbarui: 17 November 2020   06:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pinterest.com/laura1beth

Pada suatu pagi, aku bertanya pada bulir embun. Untuk apa ia diciptakan jika kemudian harus dilesapkan?

Bulir embun menjawab ringan, "Tuhan menciptaku tidak sia-sia. Aku ada untuk memeluk daun-daun, menyejukkan mereka dari sisa terik tiada ampun."

Pada suatu pagi yang lain, aku bertanya pada kupu-kupu yang hinggap di ujung kelambu ruang tamu. Untuk apa ia lahir di dunia dalam kurun waktu sedemikian singkat?

Kupu-kupu riang menjawab, "Tuhan menciptaku sebagai penghibur. Bagimu---perempuan yang sendirian. Yang pada matamu masih tersimpan anak-anak hujan. Jadi jangan segan! Berkisahlah padaku tentang apa saja. Tentang hutan, gunung-gunung, sungai-sungai, juga sepotong hati yang pernah kautaklukan."

Pada suatu pagi yang lain lagi. Aku terdiam. Tidak bertanya apa-apa pada sesiapa pun. Kubiarkan embun mencium lembut pipi ranum daun-daun. Kubiarkan kupu-kupu menunggu ajalnya dengan tenang. Kubiarkan hatiku berdansa di atas panggung kesunyian.

***
Malang, 17 November 2020
Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline