Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Musim Hujan dan Gelimang Rinduku

Diperbarui: 4 Oktober 2020   05:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: twenty20.com

Tibalah musim hujan Ibu,
di tanah rantau ini aku rindu pulang
membawa genangan yang kukemas rapi merupa gelimang kenangan

Malam ini, Ibu, tak sebutir cahaya terlihat
Di atas kepalaku, langit adalah dinding sunyi yang pekat
dan, setiap puhon serta atap-atap rumah yang kutemu
tak henti ditingkahi tarian air yang dingin lagi membisu

Jalan yang kulalui menuju gang sempit rumah kontrakan, Ibu---semua tampak sama
Jejak-jejak sepatuku yang berlumpur perlahan hilang entah ke mana
Mungkin dihabisi resah? Atau, mungkin dibantai oleh air mata

Aku yakin Ibu pasti mengenali senandung rindu
yang kutitip pada almanak hari-hari
yang enggan berhenti, terus saja berlari, mesti terjatuh, mereka tak peduli!

Ya, seorang Ibu akan selalu paham dan mengerti
Kapan anaknya merasa sendiri
Kapan pula si anak hilang rindu pulang ke pangkuan paling hangat untuk dibayangkan

***
Malang, 04 Oktober 2020
Lilik Fatimah Azzahra




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline