Abadilah cinta kita. Ketika pagi diawali dari hal-hal kecil dan sederhana. Seperti; aku membetulkan simpul tali sepatumu yang terlepas, kala waktu memburumu dengan rakus dan amat beringas.
atau, kusentuhkan ujung jemari tangan ini. Menghapus peluh yang bercucuran di keningmu. Saat senja tiba membawa seribu satu lelah dan masalah.
Abadilah cinta kita. Jika hari dimulai dari tidak memperbesar hal-hal kecil. Seperti; kaumaklumi ketidakpintaranku meracik secangkir kopi. Kadang terlalu pahit, kadang terlalu banyak gula.
Rasa kopi tidak akan mampu mengalahkan rasa cinta peraciknya, begitu katamu, selalu, dengan senyum paling bersahaja.
Abadilah cinta kita. Manakala kita mampu meletakkan hati. Juga diri. Di posisi yang semestinya. Tanpa sibuk mempertanyakan seberapa banyak kekurangan dan kelebihan.
***
Malang, 26 September 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H