Jika kaubertanya, perihal apa yang membuatku jatuh cinta---hanya kepadamu saja? Baiklah, akan kujelaskan;
Aku jatuh cinta hanya kepadamu saja, itu karena aku sudah lelah menjumputi rindu yang berceceran di atas batu-batu, bosan menemani rembulan yang mengaku kesepian. Juga kehabisan kata-kata tuk sekadar menjelaskan pada sekawanan kunang-kunang, bahwa tidak selamanya kepergian berarti kehilangan.
Perihal mengapa aku jatuh cinta hanya kepadamu saja, mungkin, kita perlu duduk sejenak di beranda. Menikmati wangi kopi yang menari-nari di udara. Menyaksikan bulir embun yang jatuh dengan anggun di atas punggung daun-daun. Lalu saling bertukar pandang. Memastikan bahwa takdir pertemuan itu memang ada, tertulis indah di semasing manik mata.
Jadi, perihal aku jatuh cinta hanya kepadamu saja, tak perlu lagi diperdebatkan. Sebab tak akan cukup ruang dan waktu. Tuk menjabarkan segala amuk dan kecamuk rasa ke dalam barisan kata-kata.
***
Malang, 11 September 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H