Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Waspadai Sindrom "Mager" pada Anak Sejak Dini!

Diperbarui: 7 September 2020   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: onlyabreath.com


Sudahkan Anda meluangkan waktu untuk memperhatikan aktivitas keseharian putra-putri Anda? Apakah mereka lebih banyak bergerak atau diam?

Jika mereka lebih banyak bergerak maka Anda patut merasa lega. Sebab itu berarti putra-putri Anda tidak terjangkit sindrom sedentary atau biasa disebut dengan mager alias malas gerak.

Kebanyakan dari kita beranggapan bahwa anak-anak yang banyak bergerak itu kurang bagus. Seringkali tanpa sadar kita spontanitas menegur (terutama ibu-ibu) saat melihat anak-anak berlarian ke sana ke mari. 

"Dek, jangan berlari-lari terus! Kakak, bisa diam tidak?", dan teguran lain yang membuat anak-anak sontak menghentikan aktivitas mereka.

Padahal menurut penelitian banyak bergerak memberi pengaruh positif bagi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah peredaran darah menjadi lancar.

Berbagai Risiko Kesehatan Akibat Anak Malas Bergerak

Tidak dipungkiri, penyebab utama anak-anak malas bergerak adalah pengaruh gadget. Terutama di masa pandemi seperti sekarang ini, di mana aktivitas di luar rumah sangat dibatasi.

Bagi mereka, satu-satunya hiburan yang mengasyikkan untuk membunuh waktu, ya bermain gadget itu. Meski kadang tanpa disadari kebanyakan duduk, berlama-lama diam, kurang bergerak berdampak langsung pada kondisi kesehatan.  

Berikut berbagai risiko yang harus diwaspadai ketika putra,-putri kita termasuk dalam kategori mager.

1. Metabolisme Tubuh Terganggu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline