Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Sepasang Sepatu Tua

Diperbarui: 8 Agustus 2020   07:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:depositphotos.com

Pagi ini, di pojok gudang sebuah rumah sepasang sepatu tua tengah bersitegang hebat. Keduanya saling berebut kedudukan. Masing-masing ingin diayunkan kaki sang majikan, paling duluan.

"Aku lebih pantas memimpin langkah kaki di depan. Karena aku lebih dulu diciptakan," kata sepatu kiri kepada sepatu kanan.

Sepatu kanan serta merta membuang wajah. Hatinya terbakar emosi tiada terkira.

"Camkan ini, duhai pasangan! Ada dua golongan di muka bumi ini. Golongan kanan dan golongan kiri. Kamu paham apa artinya itu, bukan? Golongan kanan sejak dulu diyakini sebagai simbol kebaikan."

Tak berapa lama majikan mereka datang. Sepasang sepatu tua seketika menyudahi pertikaian. Duduk terdiam menunggu keputusan; akankah pagi ini keduanya dikenakan oleh si Tuan?

"Ah, sepasang sepatu tua ini. Mereka tak layak lagi kupakai. Kondisinya sudah jebol di sana-sini."

"Tunggu, Tuan majikan! Bukankah kami masih bisa diperbaiki?"

Tak ada sahutan. Tuan majikan terburu mengulurkan tangan. Melempar sepasang sepatu tua ke luar jendela. Membiarkannya jatuh ke dalam gorong-gorong yang airnya melimpah ruah.

"Tunggu pasanganku! Kita jangan saling meninggalkan!"

Pagi ini. Sepasang sepatu tua hanyut menuju muara sungai. Dengan hati dan tangan saling menggapai.

***
Malang, 08 July 2020
Lilik Fatimah Azzahra




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline