Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Aku Merindukan Rumah Kita yang Dulu

Diperbarui: 19 Juli 2020   06:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: 123rf.com

Aku merindukan rumah kita yang dulu. Yang kaubangun di tengah rerimbun hutan bambu. Yang pondasinya terbuat dari setumpukan reranting rindu.

Rumah kita itu, memiliki jendela yang daunnya terbelah menjadi dua. Kadang, kita berdiri berdampingan di semasing sisi-sisinya. Aku menatap indahnya bunga-bunga yang bermekaran di taman. Dan kamu, riang berbincang dengan matahari yang baru saja terbangun dari mimpi-mimpi.

Rumah kita, sederhana namun asri. Hanya memiliki satu kamar tidur utama. Yang dindingnya kaupenuhi dengan goresan puisi-puisi cinta. Katamu, puisi-puisi itu sebagai penawar. Manakala hatiku dikuasai rasa cemburu yang membelukar.

Rumah kita juga memiliki dapur mungil yang begitu manis. Yang kaurancang dengan nuansa lembut nan romantis. Kadang, kaumemintaku menyeduhkan kopi dengan hanya mengenakan gaun transparan. Dan, sesaat sebelum kopi kusuguhkan, kaupeluk pinggangku---mesra, dari belakang.

Sungguh. Aku merindukan rumah kita yang sederhana itu. Bukan rumah mewah seperti yang kita tempati sekarang. Yang kamarnya begitu luas tiada terbilang. Namun menciptakan rasa sunyi. Karena kamu, sudah jarang pulang.

***
Malang, 19 July 2020
Lilik Fatimah Azzahra




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline