Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Puisi | Pintu-pintu Kota Berderit Menutup Sendiri

Diperbarui: 21 April 2020   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: 123rf.com

Di depanku, pintu-pintu kota berderit menutup sendiri
Aku menguncinya
Menghalau sunyi yang menakuti dan bersarang tepat di pusat tempurung kepalaku

Aku tetirah
ke lembah tak bernama
Menenangkan diri, menjauhi berita-berita yang dipecundangi oleh kepentingan pribadi

Lalu, jika kecipak sungai mampu menghalau daki yang menempel di buku-buku jari jemari, mengapa kau tidak segera berlari menyusulku?
Aku menunggumu. Jangan lupa bawakan secangkir kopi dalgona dan setangkup roti bertabur keju yang kutinggal di meja kamarmu.

***
Malang, 21 April 2020
Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline