Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Puisi | Satu Masa yang Kelak akan Kita Lewati

Diperbarui: 19 April 2020   06:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://www.flickr.com/

Mungkin, aku sudah menjadi penganut fanatisme cinta. Jatuh cinta hanya kepadamu saja. Berulang kali. Sampai kau merasa bosan. Sampai kaubilang aku adalah kekasih paling dungu yang pernah ada, yang pernah kautemui di sepanjang perjalanan hidupmu.

Itu belum seberapa. Kelak jika kau menua, dan mulai sering mengeluh pinggangmu sakit, dadamu terasa sesak, lututmu gemetaran saat naik dan menuruni anak tangga, atau kau mulai disinggahi pikun, tak lagi bisa membedakan antara matahari dan rembulan, aku akan tetap melakukan hal yang sama. Jatuh cinta. Hanya kepadamu. Tidak kepada yang lain.

Kita pasti akan melewati masa-masa sulit itu. Masa di mana cinta tak lagi bicara soal cemburu, soal seks di tempat tidur, atau tentang bagaimana kaupernah berusaha mencuri kesempatan agar bisa berselingkuh dengan perempuan lain yang tubuhnya lebih berisi dariku.

Cinta pada masa itu akan menunjukkan siapa sesungguhnya ia. Sebelum masing-masing dari kita pergi, dan merasa begitu kehilangan.

Mungkin, sekarang kau boleh mengeluh bosan melewati hari-hari bersamaku. Tapi tidak untuk nanti. Kau pasti akan merindukanku. Merindukan suaraku. Merindukan wajah manisku yang mengeriput.

Dan aku, akan tetap menjadi aku. Kekasihmu yang dungu. Yang memilih jatuh cinta. Hanya kepadamu saja.

***

Malang, 19 April 2020

Lilik Fatimah Azzahra




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline