Pagi ini aku memutuskan untuk berhenti menulis tentang hujan. Sebab, seperti yang pernah kaukatakan, hujan hanyalah sisa-sisa reruntuhan masa silam. Yang sengaja ditumpahkan kembali oleh langit untuk mengungkit beragam luka, airmata, pedih, dan rasa sakit.
Aku juga telah memutuskan, untuk tidak lagi menulis tentang lembayung senja. Apalagi memuja-muja kecantikannya. Sebab--masih seperti yang pernah kaututurkan, senja hanyalah fatamorgana yang sengaja memanipulasi mata. Untuk menggiring isi kepala agar selamanya terperangkap di dalam ruang bernama kenangan.
Tentu! Aku tidak mau lagi berlaku seperti itu. Aku Ingin membuka wahana dunia baru. Yang daratannya dipenuhi oleh wangi bunga-bunga cinta. Dan lautannya dinaungi hangat cahaya bulan seribu purnama.
Pagi ini aku benar-benar telah memutuskan untuk berhenti menulis hujan, senja, kenangan, dan juga--kamu!
***
Malang, 04 Februari 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H