Hanya kepadamu aku ingin bercerita. Tentang matahari yang diam-diam mandi di hulu sungai. Bercengkerama dengan ikan-ikan. Lalu berjemur di atas pepucuk daun dan rerumputan.
Hanya kepadamu aku ingin bercerita. Tentang awan-awan yang tak lelah berjalan beriringan. Membawa nampan-nampan berisi sesembahan. Untuk dewi rembulan. Agar malam nanti ia bersedia menampakkan diri.
Hanya kepadamu aku ingin bercerita. Tentang kunang-kunang yang tersesat di tengah hutan belantara. Lalu memilih berhibernasi menjadi seorang pertapa. Dan sesudahnya, ia bertiwikrama merupa sekuntum bunga Wijaya Kusuma.
Hanya kepadamu aku ingin bercerita. Tentang dalamnya sebuah rasa. Cinta karena cinta. Dan entah, dengan cara apa aku mesti menjelaskannya. Agar engkau paham dan mengerti. Dan tak ragu-ragu lagi menggenggam erat jemari tangan ini.
***
Malang, 22 Januari 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H