Seperti janji saya, tidak lengkap rasanya jika hanya menyusuri jejak Ken Dedes. Sementara ada Ken Arok yang namanya tidak bisa dipisahkan dari nama Ken Dedes.
Dalam cerpen saya yang berjudul: Purnama Cinta di Langit Tumapel, saya sempat menceritakan kembali ambisius seorang pemuda bernama Arok yang ingin mengubah nasibnya. Pada akhirnya, karena kegigihan dan kepiawaiannya mengambil hati Ken Dedes, pemuda itu berhasil menguasai Tumapel. Bahkan ia merupakan pendiri dan menjadi Raja pertama di Kerajaan Singasari.
Awalnya---jujur, yang ingin saya cari adalah petilasan Ken Umang. Rasa penasaran terhadap sosok yang dianggap sebagai orang ketiga dalam kehidupan Ken Arok dan Ken Dedes ini sempat membuat saya tidak bisa tidur.
Di mana kira-kira makam atau petilasan perempuan itu?
Sayangnya hingga saat ini saya belum berhasil menemukannya.
Jika kemudian saya mendapat titik terang tentang keberadaan Gunung Mujur yang dipercaya sebagai tempat pertemuan rahasia antara Ken Arok dan Ken Umang, sungguh, cukuplah itu menjadi penghiburan bagi saya.
Perjalanan Seru Menuju Gunung Mujur
Untuk bisa mencapai lokasi Gunung Mujur, saya mengawali perjalanan dari UB Forest, hutan yang terletak di daerah Karang Ploso Malang. Bersama sahabat saya, Mbak Rini, kami berangkat pada suatu hari, Minggu sekitar pukul 8 pagi dengan mengendarai motor.
Sekadar informasi, UB Forest adalah hutan yang dikelola oleh Fakultas Perhutani Universitas Brawijaya Malang. Selayaknya sebuah hutan, pemandangan alam sekitarnya sangat indah dan asri. Sesekali kami berhenti untuk mengambil gambar.
Setelah UB Forest terlewati, sampailah kami di Desa Karangan, sebuah desa persinggahan terakhir sebelum mencapai Gunung Mujur.
Tersebab belum pernah berkunjung ke sana, jurus malu bertanya sesat di jalan kami terapkan. Dan alhasil, informasi yang kami dapatkan---tidak sesuai dengan kenyataan!
Dari keterangan Bapak Jayadi, seorang mandor Perhutani yang kami temui di perbatasan Desa Karangan, bahwa untuk sampai ke Gunung Mujur jarak tempuh hanya sekitar 1 km.