Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Puisi | Dramaturgi Senja

Diperbarui: 12 November 2019   20:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

1/
Sepotong senja terperangkap dalam kubang kenangan
heningnya bisu
kelamnya gagu
wajah-wajah pias membentuk siluet pada lanskap langit
sebulir airmata pecah, meletup di atas permukaan air laut
Sungguh, aku belum rela untuk meninggalkan!

2/

Tak ada satu yang mampu mengusik kekhusukan senja
kala ia tenggelam dalam diam
tak jua aku, kamu, dia
Apakah senja kali ini sedang bahagia
ataukah ia tengah berduka atas kemalangan sebuah cinta?
Sepertimu, aku benar-benar belum siap untuk ditinggalkan!

3/

Bibir senja terpoles gincu, merah  
ketika sepotong rindu membacakan sajak-sajak bermajas luka
"Aku memunguti jejakmu yang tercecer di atas bebatuan, kekasihku."
Tak ada sahutan
hanya debur ombak
memainkan orkestra tanpa nada tanpa birama
Oh, cintaku, matahari baru saja mengirimiku sekotak sunyi

***

Malang, 12 November 2019

Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline