Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Puisi | Pagi Ini Aku Ingin Menulis Puisi di Matamu

Diperbarui: 5 Oktober 2019   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: pixabay/StockSnap

Pagi ini, hal pertama kali yang ingin kulakukan saat terjaga dari mimpi adalah, menuliskan selarik puisi di bening bola matamu. Menggoreskan sajak-sajak beraroma wangi penuh rindu. Menorehkan satu pengakuan bahwa; hingga kini aku masih belum bisa berhenti jatuh cinta kepadamu.

Nanti, jika matahari sampai pada titik kulminasinya, akan kubacakan puisi itu dengan suara paling merdu yang pernah aku punya. Agar matahari tidak lagi menghamburkan sinar garang. Agar ia sudi menghangati rahim bumi dengan peluk paling sayang.

Kemudian, ketika senja mulai tiba di beranda diiringi senyum misterinya, akan kutunjukkan puisi itu di hadapan sekawanan burung elang dan rama-rama. Agar mereka tak lagi sangsi kala harus menjadi saksi. Tentang; sebuah hati yang tiada lelah mencintai. 

Pagi ini, ketika langkahmu baru saja menapaki jalan panjang di geliat jantung Ibukota. Saat tak sengaja kau berkaca pada peluh para buruh yang dikejar beringasnya waktu. Yakinilah bahwa aku senantiasa memikirkanmu, menuliskan puisi-puisi indah itu hanya untukmu--lelaki yang pernah menitipkan seribu purnama pada luka yang perlahan mulai menemukan penawarnya.  

***

Malang, 05 September 2019

Lilik Fatimah Azzahra  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline